Dampak limbah dari produk bahan berbahaya dan beracun (B3) di Indonesia makin membahayakan. Hal ini ditegaskan oleh Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs, Nila F.Moelek saat menjadi pembicara dalam sosialisasi Pengelolaan B3 di Rumah Tangga di Yogyakarta, (5/12).
Nila menjelaskan meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat pula produk-produk yang memberikan nilai lebih. Tanpa disadari, produk tersebut dibuat dengan teknologi tertentu yang menggunakan material atau bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
Dampak jangka pendek B3 mengakibatkan pencemaran tanah,air tanah, dan sungai yang menyebabkan lingkungan penerima tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Sementara itu, dampak jangka panjang yaitu logam-logam berat yang terkandung dalam B3 bersifat kronis atau menahun. Hingga akhirnya menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan saraf, ginjal dan hati.
"Bahan-bahan tersebut menghasilkan gas beracun serta berbahaya seperti karbondioksida, nitroksida, methana, sulfurheksaflourida, dan lainnya," papar Nila. Ia menambahkan, produk B3 adalah produk yang mudah meledak, mudah menyala, beracun,berbahaya bagi lingkungan karsinogenik, serta korosif.
Produk-produk ini dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar seperti korek api, alkohol, baterai, pestisida, pupuk, deterjen, pembersih saluran air. "Hampir semua produk di rumah tangga mengandung bahan kimia. Kandungan B3 akan terakumulasi dari waktu ke waktu seiring konsumsi oleh masyarakat," ujarnya lagi.
Nila mengatakan, B3 yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan kematian. Limbah yang mengandung B3 sebaiknya dipisahkan dari sampah lainnya. Misalnya wadah 1 untuk sampah yang dapat didaur ulang (plastik,kertas,gelas,kaleng,logam), wadah 2 untuk limbah B3, dan wadah 3 untuk sampak organik.
Setelah mengelompokkan sampah, wadah 1 akan diberikan pada pusat daur ulang dan pemulung. Wadah 2 diberikan pada pengumpul dan pengolah limbah B3 yang berizin serta pemulung. Dan wadah 3 digunakan untuk kompos rumah tangga dan pusat komposting.
"Pemisahan limbah B3 akan berguna bagi kesehatan dan tidak menganggu lingkungan hidup,"tambahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR