Sudah sejak lama para biolog sudah memahami bahwa cabai mengembangkan tingkat kepedasan sebagai alat pertahanan diri dari jamur yang berpotensi merusak bibit mereka. Namun itu tidak menjelaskan mengapa sejumlah pohon menghasilkan cabai yang pedas dan pohon lainnya tidak pedas. Tetapi, lewat penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, akhirnya jawabannya terungkap.
Bibit cabai pedas yang tumbuh di kawasan kering membutuhkan air untuk memproduksi bibit sebanyak mungkin. Kurangnya air ini membuat mereka menjadi tanaman cabai yang tidak pedas. Selain itu, di kawasan kering, jamur Fusarium yang juga biasa menyerang tanaman cabai tidak banyak mengancam. Akhirnya, bibit cabai pedas yang tumbuh di sana kemudian menjadi pohon yang berbuah cabai tidak pedas.
Tetapi di kawasan yang lebih basah, di mana jamur Fusarium tumbuh merajalela, tanaman cabai liar terpaksa harus memaksimalkan tingkat kepedasan buah mereka sebagai metode pertahanan diri. “Meski sedikit, cabai pedas masih ada di kawasan berkondisi kering. Demikian pula jamur mematikan itu. Ini menunjukkan bahwa banyaknya pohon cabai tidak pedas yang mampu memproduksi lebih banyak bibit merupakan hasil imbal-balik tersebut,” kata David Haak, peneliti dari University of Washington.
Dalam uji coba, ilmuwan membandingkan pohon di 12 populasi pohon cabai liar di kawasan tenggara Bolivia sepanjang hampir 300 kilometer yang bervariasi mulai dari kawasan kering sampai kawasan basah. Mereka melakukan sensus selama 5 kali antara tahun 2009 sampai 2009. Tiap pohon kemudian ditandai untuk mengetahui perkembangan mereka.
Ternyata, di kawasan timur laut yang lebih kering, hanya 15 sampai 20 persen pohon yang menghasilkan cabai pedas. Tingkat rata-rata ini meningkat sesuai dengan kondisi yang semakin basah, dan akhirnya sampai di kawasan barat daya, tidak ada satupun pohon cabai yang menghasilkan cabai tak pedas.
Dari penelitian juga diketahui bahwa 90 sampai 95 persen buah cabai yang ada di kawasan tersebut terkena infeksi jamur, dan cabai yang pedas mampu mempertahankan diri lebih baik terhadap jamur tersebut. (Sumber: PhysOrg, University of Washington)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR