Melukis bangkai Titanic dan menghidupkannya kembali bukan mustahil. Robotic paint job dianggap dapat diaplikasikan untuk melakukan pengecatan dinding bangkai kapal yang berada 12.500 kaki (sekitar 3.810 meter) di dasar laut ini.
Ballard sudah mengajukan petisi kepada badan Amerika Serikat National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) berkaitan usulannya. Namun, Titanic tidak akan dicat dengan warna asal tatkala kejayaannya: hitam dan putih. Melainkan dengan cat anti-karat penghambat korosi yang umum digunakan untuk bagian kapal di bawah permukaan air. Perbedaannya kali ini, cat itu akan melapisi seluruh kapal.
"(Pengecatan) ini dimaksudkan untuk selama mungkin melestarikan bangkai dalam kondisinya saat ini. Skema warna akan meniru palet warna karat kapal sekarang, ada jingga, merah, dan cokelat," papar Ballard menjelaskan rencananya.
Rencana ini memang memungkinkan karena teknologi dasar untuk mengecat telah ada dan dipergunakan. "Supertanker menggunakan robot kapal selam dalam membersihkan lambung kapal dan mengecatnya di bawah air," kata Ballard.
Sementara Director of Maritime Heritage NOAA James P. Delgado menyatakan, pihak pemerintah Amerika Serikat masih belum sampai ke keputusan akhir mengenai proyek Titanic.
Ballard sendiri meyakini, biaya pengecatan mampu dijangkau. "Saya kira akan kurang lebih sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengecat sebuah supertanker," ujarnya. Ia pun kemungkinan merasa dapat menggalang sejumlah dana privat jika proyek tersebut mendapatkan lampu hijau.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR