Perempuan Jepang selama ini memegang rekor tertinggi usia harapan hidup di dunia. Namun, kini tak lagi. Posisi teratas justru ditempati perempuan Hong Kong. Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mengungkapkan hal ini baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Data Kementerian Kesehatan Jepang mencatat harapan hidup masyarakat Jepang terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2010 angka harapan hidup perempuan Jepang berada pada posisi 86,30 dan terus menurun pada tahun 2011 yang berada di angka 85,90.
Sementara pada pria Jepang, tercatat pada tahun 2010 berada di angka 79,55 dan sedikit menurun pada tahun 2011 menjadi 79,44. Sementara usia harapan hidup perempuan Hong Kong berada di angka 86,7 tahun dan usia harapan hidup laki-laki 80,5 tahun.
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa Jepang kalah dari Hongkong. Memaksa Jepang berada pada posisi dua di dunia dalam hal harapan hidup. Harapan hidup yaitu mengacu pada jumlah bayi yang baru lahir yang diharapkan untuk hidup jika pola arus kematian sama dengan saat lahir sepanjang hidupnya.
Namun demikian, ikon perempuan panjang umur akan kembali dapat ditempati Jepang pada hitungan statistik selanjutnya. Hal ini karena harapan hidup diukur secara lintas seksional, yang artinya bergantung pada sepotong populasi pada satu titik waktu.
Dan 2011 menjadi tahun terburuk bagi angka kematian Jepang akibat gempa dan tsunami. Korban tsunami 65 persen adalah mereka yang berusia mulai dari 60 tahun ke atas. Ini mempengaruhi merosotnya usia harapan hidup masyarakat Jepang secara umum dan perempuan Jepang khususnya.
Peter Muennig dari Columbia University's Mailman School of Public Health menyatakan, satu kali lonjakan angka kematian dalam skala besar menjadi mempengaruhi usia harapan hidup. "Jepang semestinya kembali berada pada posisi satu pada hitungan statistik selanjutnya. Bencana lain juga memilki efek yang sama seperti pandemik flu, Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan peristiwa besar lainnya," kata Muennig.
Meskipun nantinya Jepang menempati posisi teratas sebagai negara dengan grafik harapan hidup tertinggi dunia, para ilmuwan menyuarakan keprihatinan mereka jika akhirnya tergelincir karena disebabkan tingginya faktor-faktor seperti merokok, bunuh diri, dan indeks masa tubuh.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR