Andreas Svensson, peneliti dari Linnaeus University, Swedia beserta tim dari Monash University, Australia dan University of Turku, Finlandia melakukan studi terhadap perilaku unik yang dimiliki oleh yang dikenal dengan sebutan desert goby (Chlamydogobius eremius).
Dalam laporan yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, Svensson dan timnya mengungkapkan, ikan jantan spesies ini bertindak sebagai penjaga telur-telur di sarangnya dari serangan pengganggu. Setelah ia berhasil menarik minat ikan betina untuk datang ke sarangnya dan bertelur, ia akan mengipasi telur-telur itu dengan sirip dadanya agar telur tersebut mendapatkan oksigen.
Uniknya, peneliti mendapati bahwa ikan jantan yang berukuran lebih kecil memiliki agresivitas yang lebih tinggi terhadap pengganggu dibandingkan dengan ikan jantan yang berukuran lebih besar.
Setelah diamati, Bob Wong, peneliti lain yang merupakan pakar perilaku dan evolusi ekologi dari School of Biological Science, Monash University menyimpulkan, agresivitas dan serangan dini yang dilancarkan oleh ikan desert goby terhadap pengancam sarangnya merupakan strategi yang penting bagi ikan tersebut untuk menghindari kesan inferior terhadap pengganggu.
“Di dunia hewan, pejantan yang saling bersaing mengambil inisiatif serangan untuk menghindari cedera akibat lawan yang lebih superior,” kata Wong. “Kami menemukan bahwa agresivitas pada pejantan tidak terpengaruh oleh hadirnya betina, peluang kawin yang diperebutkan ataupun adanya besarnya penyerang. Tingginya agresivitas ternyata berkaitan dengan ukuran mereka,” ucapnya.
Pada penelitian, kata Wong, pejantan yang lebih kecil menyerang lebih awal dan dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pejantan yang lebih besar. “Ini mengindikasikan bahwa pejantan desert goby menggunakan strategi rutin, bukan strategi kondisional dalam memulai agresinya,” ucap Wong.
Jika penyerang cenderung akan kabur, dan bukan membalas, kata Svensson, pejantan berukuran kecil itu akan mendapatkan manfaat lebih besar jika menyerang lebih awal sebelum musuh memiliki kesempatan untuk mencuri telur-telur yang dijaga. “Harapan satu-satunya bagi pejantan kecil adalah pencuri itu pergi tanpa perlawanan,” ucap Svensson.
Bagi ikan yang kelewat agresif, peneliti memberi julukan ‘The Napoleon Complex’ yang mengacu pada Napoleon Bonaparte, pemimpin dalam revolusi Prancis yang juga berpribadi agresif sebagai kompensasi tubuhnya yang tidak tinggi besar.
Ikan desert goby sendiri cukup hebat karena mampu hidup pada kondisi ekstrim dan bisa dijumpai di perairan yang dua kali lebih asin dibandingkan dengan air laut serta sanggup bertahan dalam fluktuasi temperatur yang sangat besar. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat dibutuhkan bagi ikan yang tinggal di perairan gurun pasir.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR