Tepat pada 1 Oktober 2012, Bandara Internasional Lombok (BIL) akan memasuki usia genap satu tahun. Setelah banyak kontroversi yang melanda BIL sejak peresmiannya setahun yang lalu, bandar udara yang berarsitektur senada dengan rumah adat tradisional suku Sasak ini terlihat semakin rapi.
"Berbeda jauh dengan saat pertama kali beroperasi. Walaupun masih ada sedikit keluhan, namun terasa kemajuannya," papar Kusnandar (34) penumpang asal Jakarta yang biasa melakukan perjalanan bisnis ke Mataram dari Ibu Kota sejak tiga tahun yang lalu.
Di bulan-bulan awal berjalan, BIL punya reputasi buruk dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar bandara. Pedagang kaki lima menyesaki koridor, warga lokal datang hanya untuk menonton, bahkan penumpang sempat dilarang membawa troli.
Kini, suasana BIL relatif lebih terkendali. Walaupun belum seratus persen ideal, terasa perubahan kondisi ke arah yang positif. Pedagang kaki lima sudah tidak terlihat di sisi kiri kanan bandara, namun masih tersisa sedikit di bagian depan.
Walaupun sempat ada problem pada kebersihan dan manajemen, secara teknis penerbangan BIL tidak pernah memiliki masalah. "Secara teknis, jadwal penerbangan, pengoperasian bandara, dan maintenance dari landasan Bandara Internasional Lombok punya standar yang baik. Tidak pernah ada masalah," jelas Ikhsan Rosan mewakili Garuda Indonesia, salah satu maskapai penyedia penerbangan dengan rute Lombok.
Memasuki usia setahun, BIL diharapkan semakin meningkatkan kualitas layanannya. Selaras dengan perkembangan pulau Lombok sebagai destinasi internasional yang semakin diminati turis asing.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR