Seperti raksasa lembut yang menunggu dipeluk. Penggambaran rasa saat melihat panda --beruang asli Cina bernama Latin Ailuropoda melanoleuca.
Tubuhnya yang gempal, berwarna hitam-putih, bermata lembut, dan selau mengunyah bambu, mendatangkan rasa sayang bagi siapa pun yang melihatnya. Sadar dengan besarnya daya tarik panda, Shangri-La Hotels Chengdu, Cina, menjadikannya bagian dari keunggulan hotel.
Hotel yang berbasis di Hong Kong ini menanam perkebunan bambu di provinsi Sichuan sebagai bagian dari pusat rehabilitasi panda yang menyelamatkan panda tua dan sakit.
Perkebunan bambu ini terhubung dengan Dujiangyan Giant Panda Rescue & Disease Control Center yang berada di kaki Gunung Qing Cheng, sekitar 90 menit perjalanan dari Chengdu.
Saat pembangunan perkebunan ini selesai, para tamu hotel diperkenankan mengunjungi panda-panda tersebut pada pertengahan tahun 2013 mendatang. Tapi bukan hanya mengunjungi, wisatawan yang mampir akan mendapat tur edukasi, kondisi, aktivitas bersama, dan menyiapkan makanan panda.
"Kami ingin mencari cara alternatif untuk berkontribusi dalam penyelamatan panda," ujar Patricia Gallardo, Direktur Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Keberlanjutan dari Shangri-La International Hotel Management, Kamis (27/12).
Kerbelangsungan panda di alam bebas memang masih memprihatinkan. Spesies yang bisa mencapai bobot 150 kilogram ini tersingkir dari habitatnya akibat perburuan dan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian.
Selain itu, mitos yang menyebut bagian tubuh mereka bisa menjadi obat tradisional, menambah panjang ancaman perburuannya. Ini menempatkan panda dalam status "terancam punah" di daftar International Union for Conservation of Nature.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR