Mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez akan dibalsem, diabadikan, di dalam peti kaca di museum militer, untuk selamanya. Proses ini akan dilakukan pascaupacara kenegaraan yang digelar Jumat (8/3) waktu setempat.
"Sudah diputuskan bahwa jenazah Komandan (Chavez) akan dibalsem ehingga ia akan tetap abadi untuk dipandang masyarakat di museum," ujar Nicolás Maduro, pria yang untuk sementara bertindak sebagai Presiden Venezuela.
Selain sebagai bentuk penghormatan, tindakan ini dianggap bisa terus mengobarkan semangat revolusi sosialis yang selama ini dikumandangkan Chavez. Meski demikian, museum tempat Chavez belumlah dibangun. Jika sudah, maka bangunan itu akan dinamai Musuem Revolusi.
Chavez wafat pada Selasa (5/3) setelah kalah dalam "pertempuran" melawan kanker. Ia tutup usia pada angka 58 tahun dengan pemakaman yang dihadiri 33 pemimpin dunia dan ribuan pendukungnya.
Perjuangan Chavez menentang Amerika Serikat dan memerangi era oligarki membuatnya dicintai rakyat. Wajar jika kemudian masyarakat dunia melihat hujan tangisan murni dari batin rakyat yang merasa kehilangan.
Chavez juga disetarakan dengan pahlawan kemerdekaan Amerika Latin, Simon Bolivar. Pada tahun 1805, Bolivar mengucapkan sumpah untuk melepaskan Venezuela dari jajahan Spanyol.
Saat National Geographic Indonesia berkesempatan melihat acara peringatan pengucapan sumpah Bolivar pada 15 Agustus 2012 silam, diputar film dokumenter mengenai upaya kudeta pada Chavez.
Pada April 2002, Chavez berusaha disingkirkan oleh oposisi. Dalam film dokumenter itu, terlihat bagaimana upaya rakyat Venezuela mengembalikan sang Presiden ke tampuk kekuasaannya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR