Menurut studi terbaru, ternyata kita memiliki lebih banyak persamaan dengan merpati dibanding yang kita sadari. Hasil studi tersebut menyatakan bahwa manusia dan burung memiliki jaringan otak yang terhubung dengan cara yang serupa.
Dalam studi, sekelompok peneliti dari Imperial College London untuk pertamakali mengembangkan peta dari otak burung pada umumnya. Peta tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian yang berbeda saling terhubung untuk memproses informasi.
Dengan membandingkan diagram otak milik berbagai mamalia termasuk manusia, tim peneliti mendapati bahwa bagian otak yang penting untuk kognisi tingkat tinggi seperti ingatan jangka panjang dan pemecahan masalah, terhubung dengan otak bagian lain dengan cara yang serupa.
Ini terjadi meski otak mamalia dan burung telah berevolusi dengan cara yang berbeda selama ratusan juta tahun. Ini mengindikasikan bahwa evolusi telah menemukan sebuah metode yang sama untuk kognisi tingkat tinggi dalam pengembangan otak.
Dari studi terdahulu, diketahui bahwa burung memiliki sejumlah keterampilan seperti kemampuan dalam pemikiran sosial yang kompleks dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Bahkan mereka juga punya kemampuan untuk membuat dan memanfaatkan alat.
"Burung telah berevolusi secara terpisah dari mamalia selama 300 juta tahun, jadi tidak aneh jika dilihat pada mikroskop, otak burung dan mamalia cukup berbeda," kata Murray Shanahan, ketua tim peneliti dari Department of Computing, Imperial College London, Inggris.
Meski demikian, kata Shanahan, burung menunjukkan kecerdasan yang luar biasa dengan cara yang serupa bagaikan mamalia, seperti monyet dan manusia.
"Studi kami menunjukkan bahwa otak yang paling tidak sama dengan otak kita ini masih mampu menghasilkan perilaku cerdas. Artinya, kita bisa mengetahui prinsip dasar bagaimana cara otak bekerja," ucapnya.
Berfungsi dengan cara serupa
Dalam studi, tim peneliti mengembangkan peta mereka dengan menganalisa 34 penelitian terkait otak burung merpati, yang merupakan burung paling umum. Mereka fokus ke area yang disebut sebagai "titik simpul" atau kawasan otak yang menjadi pusat utama untuk pemrosesan informasi dan penting bagi kognisi tingkat tinggi.
Secara spesifik, peneliti fokus pada hippocampus, yang merupakan bagian penting otak untuk navigasi dan ingatan jangka panjang, baik pada burung ataupun mamalia. Ternyata, mereka menemukan bahwa titik simpul ini sangat berhubungan erat dengan bagian lain dari otak, baik pada otak burung ataupun otak mamalia. Ini mengindikasikan bahwa kedua jenis otak berfungsi dengan cara serupa.
Selain itu, peneliti juga mengamati prefrontal cortex pada mamalia, yang merupakan bagian penting dari otak untuk memikirkan masalah kompleks seperti pembuatan keputusan. Prefrontal cortex ini dibandingkan dengan nidopalloim caudolaterale, yang memiliki fungsi sama, di otak burung. Ternyata baik titik simpul kedua jenis otak telah berevolusi secara berbeda, namun cara mereka terhubung di dalam otak tampak serupa.
Menurut tim peneliti, tujuan mereka berikutnya adalah menggunakan informasi yang didapat dari diagram sambungan tersebut untuk membuat pemodelan komputer yang menyerupai cara otak hewan berfungsi, yang kemudian bisa digunakan untuk mengontrol robot. Penelitian ini sendiri sudah dipublikasikan di jurnal Computational Neuroscience.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR