Lebih dari 500 ekor badak Afrika Selatan telah mati dibunuh pemburu tahun ini. Jumlah itu diketahui dari angka resmi yang dirilis oleh pemerintah Afrika Selatan, Rabu (24/7) di tengah-tengah kuatnya permintaan atas cula badak dari pasar gelap negara-negara Asia.
"Sampai kemarin (Selasa, 23/7), total sudah ada 515 ekor badak yang dibunuh sepanjang tahun ini," kata Fundisile Mketeni, Deputy Director General kementerian lingkungan Afrika Selatan.
Permintaan pasar gelap Asia atas cula badak yang sangat menggiurkan telah memicu ledakan pemburuan badak di Afrika Selatan yang merupakan negara dengan populasi badak terbesar di dunia. Sebagian besar pembunuhan diperkirakan dilakukan oleh para pemburu dari sindikat global.
Sebagai bukti, Selasa lalu pemerintah Ceko berhasil menangkap 16 orang dari sebuah kelompok yang mengirimkan para pemburu ke Afrika Selatan dan kembali dengan cula badak untuk dikirimkan ke negara-negara Asia. Dari tangan mereka, para petugas menyita 24 buah cula badak dengan nilai mencapai US$5,1 juta atau sekitar Rp52 miliar.
Angka kematian 515 ekor badak di Afrika Selatan sendiri merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, sepanjang 2012 lalu, hanya 668 ekor badak tewas dibunuh di negeri itu.
Angka yang memecahkan rekor dibanding tahun sebelumnya itu kemungkinan akan terlampaui jika perburuan badak terus berlanjut dengan kecepatan saat ini. Sebagai gambaran, jika dibandingkan dengan tahun 2007, tercatat hanya ada 13 kasus pembunuhan badak yang terjadi di Afrika Selatan di tahun tersebut.
Sejauh ini, tentara yang ditempatkan di kawasan yang paling terkena imbas, yakni Kruger National Park yang menyumbangkan 267 dari 515 kasus kematian badak, belum dapat berbuat banyak dalam meredakan pembunuhan. Seperti diketahui, warga Asia mengira bahwa cula badak yang sebenarnya memiliki komposisi yang sama seperti kuku jari manusia, memiliki zat penyembuh berbagai penyakit.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR