“Dengan teknologi baru ini, kita dapat menggunakan ultrasound dengan lebih praktis,” ujar Muyang Lin, kandidat doktor teknik nano di UCSD.
“Plester sensor ini memungkinkan kita memindai organ – organ pusat dan aliran darah dengan akurat. Hal ini tentu tidak akan dimungkinkan jika hanya menggunakan satu transduser,” tambahnya.
Plester dengan ukuran yang kecil dan nyaman digunakan ini bisa ditempel di bagian leher atau dada. Benda ini juga bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama tanpa mengganggu pengguna untuk beraktivitas.
Selain itu, dengan kapasitas untuk pemantauan jangka panjang dan berkelanjutan dapat menghasilkan data penting bagi para dokter untuk memberikan diagnosis berbagai penyakit kardiovaskular seperti disfungsi katup jantung, sirkulasi aliran darah yang kurang baik, penyumbatan atau pengentalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Peneliti telah menguji kinerja dari plester dibandingkan perangkat konvensional yang biasa digunakan di klinik kesehatan. Jika penggunaan perangkat membutuhkan tenaga ahli untuk mengoperasikannya, plester ini bisa digunakan sendiri.
Selain bisa mengurangi penggunaan tenaga manusia, diharapkan kehadiran plester ini mampu mengurangi risiko kesalahan manusia. Para peneliti telah membuktikan keakuratan dari sensor di plester, saat ini mereka berencana untuk mengembangkan fitur nirkabel.
Baca Juga: Bagaimana Jean Hilliard Bisa Selamat meski Tubuhnya Telah Membeku?
Source | : | Physics World |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR