Pasca-pencurian empat benda yang terbuat dari emas koleksi Museum Nasional pekan lalu, pengamanan di museum-museum lain diperketat. Petugas keamanan lebih sering memantau benda-benda koleksi museum, CCTV dioptimalkan, dan pemantauan terhadap pengunjung ditingkatkan.
Di Museum Mandiri, Jakarta, yang dikelola Bank Mandiri, misalnya, Minggu (15/9), petugas yang berjaga meningkatkan pemantauan terhadap barang-barang koleksi museum. "Kejadian pekan lalu menjadi pelajaran bagi kami, pengelola museum yang lain, agar lebih waspada," kata Kepala Museum Mandiri Abubakar Darusalam.
Karena itu, pengawasan yang biasanya dua jam sekali, dipercepat menjadi setiap 30 menit. Kamera pemantau (CCTV) yang sebelumnya berjumlah 108 buah akan ditambah hingga 160 buah.
"Semua kamera CCTV dipastikan dalam keadaan hidup setiap saat, karena itu salah satu cara memastikan keamanan barang-barang di tengah keterbatasan jumlah tenaga keamanan," ucap Abubakar, yang museumnya paa hari libur dikunjungi sekitar 1.300 orang per hari.
Kepala Seksi Koleksi dan Perawatan Museum Fatahillah, Jakarta, Esti Utami, mengatakan, untuk meningkatkan keamanan, pihaknya mengoptimalkan pengawasan langsung oleh petugas keamanan dan pengawasan dengan 105 kamera CCTV.
Di Museum Bahari, Jakarta Utara, pengawasan melalui 128 kamera pemantau juga lebih dioptimalkan. "Kami tidak ingin peristiwa buruk terjadi di sini," ungkap Komandan Regu Keamanan di Museum Bahari Abdul Halim.
Kepala Museum Tekstil, Jakarta, Indra Riawan, menyebutkan, museum yang dikelolanya memiliki 1.980 koleksi, yang terdiri dari 786 koleksi kain batik, 709 koleksi kain tenun, 325 koleksi campuran, 60 koleksi peralatan, dan 100 koleksi busana dan tekstil kontemporer. "Meski tenaga keamanan terbatas, pengawasan tetap kami tingkatkan," katanya.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR