Takhayul, atau kepercayaan terhadap hal-hal di luar batas penalaran, tidaklah didominasi oleh sekelompok orang di suatu zaman tertentu. Sejak masa Mesir Kuno hingga zaman internet seperti saat ini takhayul masih banyak pengikutnya. Seperti apa demografi para penganut takhayul?
Takhayul lebih banyak dipercaya perempuan
Banyak penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih percaya takhayul dan memiliki kepercayaan besar terhadap fenomena paranormal daripada pria. Jajak pendapat Gallup pada 2007 menunjukkan bahwa perempuan dua kali lebih terganggu jika menempati lantai 13 sebuah hotel (18% perempuan : 8% laki-laki), dan hampir tiga kali lebih mungkin untuk meminta sebuah ruangan di lantai berbeda (14% perempuan : 5% pria).
Psikolog Jerome Tobacyk dan Gary Milford mendapati mahasiswi lebih percaya akan precognition (kemampuan untuk memprediksi masa depan) daripada mahasiswa. Sementara pria secara signifikan menunjukkan kepercayaan pada bentuk kehidupan yang luar biasa, seperti Bigfoot dan Loch Ness.
Orang tua lebih skeptis
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang tua lebih skeptis daripada orang muda, tetapi penelitian lain telah menemukan hubungan yang berlawanan. Pada 1996, jajak pendapat Gallup tentang keyakinan terhadap paranormal, mengemukakan bahwa orang dewasa di bawah 30 tahun jauh lebih mungkin untuk percaya pada rumah berhantu, penyihir, makhluk halus, makhluk luar angkasa yang telah mengunjungi bumi, dan klenik, dibandingkan mereka yang lebih tua.
Sebuah contoh menarik tentang hubungan antara peningkatan usia dan peningkatan skeptisisme ditemukan dalam studi petugas polisi dan efek bulan purnama. Banyak penegak hukum, pekerja di ruang gawat darurat, dan ahli kesehatan mental percaya bahwa kejahatan, kecelakaan, dan masalah psikologis lebih banyak terjadi saat bulan purnama, the time of lunacy (waktu gila). Pengaruh bulan purnama membangkitkan minat yang cukup besar, tetapi setelah memeriksa semua penelitian yang relevan, beberapa peneliti gagal menemukan bukti hubungan antara fase bulan dengan perilaku manusia ini.
Dalam sebuah penelitian terhadap 51 petugas polisi pria, Robert Corrigan, Lee Pattison, dan David Lester mengungkap sebanyak 63% dari petugas yang lebih muda dan kurang berpengalaman cenderung percaya efek bulan purnama daripada petugas yang lebih tua.
Sementara itu, pendapat berbeda disimpulkan oleh pakar dongeng asal Inggris, Gillian Bennett. Dalam studinya tentang wanita pensiunan Inggris, 77% mengatakan bahwa firasat itu mungkin, dan 43% yakin akan realitasnya. Bennett berpendapat bahwa wanita yang lebih tua "banyak terpengaruh dari gaya hidup mereka, dan, melalui konsep mereka tentang dunia spiritual/supranatural, peran mereka terberkati dengan sesuatu yang suci". Banyak sampel wanita dari Bennett yang telah kehilangan peran mereka sebagai istri dan ibu.
Temuan Bennett menunjukkan bahwa, setidaknya di antara wanita-wanita Inggris, bertambahnya usia sebenarnya dapat menyebabkan keyakinan yang lebih besar terhadap dunia supranatural.
Pendidikan formal bukan jaminan
Claiborne Pell, mantan Senator AS dari Rhode Island, adalah seorang yang terpelajar. Ia adalah Ketua Komite Hubungan Luar Negeri dan Sub-komite Pendidikan, Seni dan Humaniora. Ia lulus cum laude dari Universitas Princeton. Ia juga menciptakan program Pell Grants, yang menyediakan bantuan keuangan kepada mahasiswa miskin.
Namun, di samping keterlibatannya dengan kegiatan akademis tradisional, Senator Pell adalah pendukung "Penelitian psikis". Pada 1988, ia mendapat banyak perhatian pers ketika diketahui telah menyewa seorang "peminat UFO", CB Scott Jones, dengan gaji sebesar 48.000 dolar per tahun. Jones ditugaskan sebagai asisten untuk menyelidiki berbagai fenomena paranormal bagi kepentingan nasional.
Pada 1990, beberapa bulan sebelum perang pertama Irak, minat Pell dalam supranatural datang kembali ketika muncul berita bahwa Jones telah menulis surat kepada Menteri Pertahanan Richard Cheney. Jones menyatakan kerisauannya saat rekaman audio pidato Cheney dimainkan mundur, terdengar kata "Simone". Jones, doktor bidang studi internasional, mengatakan pada Cheney bahwa "Simone" bisa saja merupakan "kode rahasia".
Jelas, pendidikan tidak membuat seseorang kebal terhadap keyakinan takhayul atau paranormal. Memang, sebagian besar penelitian tentang keyakinan paranormal telah menggunakan mahasiswa sebagai subjeknya. Namun, kita mungkin berharap bahwa pendidikan tinggi, khususnya dalam ilmu, akan menyebabkan peningkatan pemikiran kritis dan skeptisisme yang lebih besar.
Ada beberapa bukti bahwa pendidikan formal tidak menyebabkan skeptisisme. Dalam sebuah penelitian terhadap orang yang bekerja di kota New York, Stuart dan Lucille Blum menemukan kepercayaan takhayul yang lebih rendah pada mereka yang bersekolah lebih lama. Pada kebanyakan kasus, profesor menjadi lebih skeptis daripada siswa; namun siswa menunjukkan tingkat kepercayaan supranatural yang sama dengan masyarakat umum.
Di antara ilmu-ilmu sosial, psikolog yang paling skeptis. Akhirnya, sebuah studi dari Harvard menemukan mahasiswa dengan jurusan humaniora dan ilmu sosial dan ilmu biologi memiliki keyakinan kuat dalam astrologi dan UFO dibandingkan dengan mahasiswa jurusan ilmu pengetahuan.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR