Kawasan Citra Garden Cengkareng baru saja bermandikan cahaya mentari pagi. Jarum pendek arloji sedang beranjak dari angka enam ke angka tujuh.Namun di akhir minggu itu, Samuel (21 tahun) sudah duduk di atas tumpukan matras di lantai tiga rumahnya. Di sebuah ruangan berukuran tiga setengah kali empat meter yang benderang, ia sudah tidak sabar ingin melakukan yoga.
Walaupun ini baru kali ke lima, Samuel nampak sudah lancar melakukan gerakan-gerakan yoga yang dipandu oleh sang yogi, Rusdi. Menurutnya, “Sam sudah fokus dan konsen dalam melakukan gerakan yoga. Saya pernah mengajar anak yang hanya tahan beberapa menit, kemudian selalu lari berkeliling sebelum akhirnya kembali lagi ke matras.” Ya, Sam bukanlah seorang anak biasa, ia adalah anak spesial penyandang gangguan spektrum autisme.
“Ia juga sudah bagus melakukan tree pose,” lanjut Rusdi sambil memandu Sam untuk melakukan gerakan tersebut mendekati akhir sesi yoga. Tree pose adalah gerakan yang melatih keseimbangan, salah satunya adalah dengan menempelkan telapak kaki kanan di samping lutut kiri bagian dalam misalnya, sambil terus berdiri tegak dalam jangka waktu tertentu. Gerakan ini memerlukan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi. Suatu hal yang sulit saya sendiri lakukan saat banyak hal membebani pikiran. Namun Sam mampu melakukannya.
Untuk mengajarkan Sam, Rusdi memutar otak untuk mencari cara agar Sam tak bosan saat beryoga. Olahraga ini ternyata juga efektif menurutkan berat badan Sam hingga empat kilogram. Tina sang bunda yang berhenti bekerja saat Sam berumur sekitar dua tahun, termasuk orang yang rajin menerapkan apa yang diajarkan oleh terapis terhadap Sam. Setelah rutin melakukan yoga, Tina bercerita bahwa psikiater yang menangani Sam mengatakan bahwa perkembangan yang dialami Sam meningkat.
Bahkan, Sam mampu melakukan handstand atau berdiri dengan tangan, walaupun masih dibantu Rusdi dan ibunya. Untuk seluruh orang yang melakukan gerakan yoga, “Pose handstand bisa mengusir 40 macam penyakit,” ujar Rusdi sambil memegangi kaki Sam lurus menghadap ke langit-langit. Saat sesi yoga yang memakan waktu satu jam itu berakhir, Sam tampak lelah bermandikan keringat, namun matanya berbinar-binar. Ini adalah kegiatan yang selalu ia tunggu saat akhir pekan.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR