Teleskop cerdas yang didesain oleh Los Alamos National Laboratory menyaksikan sebuah kelahiran yang tak lazim. "Telescop RAPTOR di New Mexico dan Hawaii menangkap kelahiran kosmik yang sangat terang dari sebuah black hole pada 27 April lalu," kata Tom Vestrand, astrofisikawan dalam laporannya di jurnal Science.
James Wren, peneliti lain yang terlibat menyebutkan, kejadian tersebut merupakan fenomena abad ini. "Ini merupakan kejadian terbesar dan yang paling terang setidaknya dalam 20 tahun terakhir, bahkan mungkin lebih dari itu," ucapnya.
RAPTOR (RAPid Telescopes for Optical Respons) merupakan jaringan robotik kecil yang mengamati langit untuk mencari anomali. Misalnya sinar yang memancar dari sebuah bintang saat kematiannya dan menjadi lubang hitam, sebuah objek yang sangat padat sampai cahaya pun tak bisa lepas dari medan gravitasinya.
"Pengumuman" kelahiran sebuah lubang hitam, diberi nama GRB 130427A, di konstelasi Leo ini tiba dalam bentuk pancaran sinar yang terlihat yang menyertai sebuah lontaran sinar gamma yang sangat kuat.
Yang membuat event ini sangat spektakuler bagi para ilmuwan adalah, selain penampakan yang dilihat RAPTOR, fenomena itu juga disaksikan oleh sejumlah instrumen lain, termasuk detektor sinar gamma dan sinar X pada satelt Fermi, NuSTAR, dan Swift milik NASA.
Jika instrumen-instrumen NASA tersebut merekam gelombang sinar gamma dengan kekuatan tertinggi yang pernah tercatat, RAPTOR mendapati bahwa transformasi raksasa dan mengerikan dari sebuah bintang menjadi black hole menghasilkan "afterglow" yang memudar bersamaan dengan sinar gamma dengan kekuatan tertinggi.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, event ini merupakan salah satu fenomena yang paling terang dan paling kuat yang pernah disaksikan.
"Kita sangat beruntung telah memiliki seluruh instrumen baik di angkasa ataupun di darat yang mampu melihatnya di waktu yang sama," kata Vestrand. "Kita memiliki seluruh aset untuk mengumpulkan satu set data yang sangat detail. Data-data ini merupakan data yang akan disimak oleh astrofisikawan dalam kurun waktu yang cukup lama karena kita memiliki catatan lengkap saat fenomena itu terjadi," ucapnya.
Segera setelah fenomena tersebut berlangsung, para astrofisikawan langsung menguji coba asumsi yang sudah cukup lama dijadikan panduan terkait alam semesta. Sebagai contoh, para ilmuwan mencatat level energi sinar gamma yang lebih tinggi dibanding tingkat energi yang dimungkinkan.
Penemuan ini mungkin mengharuskan para fisikawan untuk memodifikasi teori yang sudah ada tentang radiasi. "Tak diragukan lagi, data-data ini bisa menghasilkan kejutan-kejutan lai di masa datang," kata Vestrand.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR