Nationalgeographic.co.id—Kebuasan di alam liar kembali terekam kamera. Kali ini aksi buas terjadi di perairan Stellwagen Bank National Marine Sanctuary, tepat di sebelah timur Boston, Amerika Serikat.
Aksi buas hewan-hewan laut itu terjadi pada pertengahan Agustus 2021. Saat itu tim ahli biologi kelautan yang berbasis di Massachusetts sedang mengunjungi perairan tersebut untuk menandai beberapa hiu penjemur. Mereka adalah spesies hiu terbesar kedua di Bumi, dan pemangsa yang masih dianggap sangat misterius bagi para ilmuwan.
Namun saat tiba di perairan terbuka, hewan laut lain menarik perhatian mereka. Seekor paus bungkuk muda tampak mengambang mati di permukaan laut.
Kemudian, kawanan hiu besar tiba-tiba datang.
Baca Juga: Keindahan dalam Kebuasan, 70 Orca Memangsa Paus Biru di Tengah Laut
"Delapan atau lebih hiu putih besar telah menemukan bangkai (paus) itu," dan menggigit dan mencabik-cabik lemaknya hingga berkeping-keping, tutur David Wiley, ahli ekologi penelitian di Stellwagen Bank, seperti dilansir Live Science.
Itu adalah tontonan yang "tak terbayangkan", kata Wiley. Aksi buas para hiu putih itu diiringi pula dengan aksi ribuan burung laut lapar yang menukik ke bawah untuk mengambil potongan jaringan paus dari perairan yang berdarah. Anda dapat melihat sendiri kekacauan itu dalam sebuah video baru yang direkam oleh Stellwagen Bank dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
"Itu adalah tindakan alam," ujar Wiley. "Semuanya mati untuk sesuatu yang lain untuk dikonsumsi. Tidak ada yang sia-sia."
Paus bungkuk, yang dapat tumbuh seukuran bus sekolah, berkeliaran di seluruh dunia, dan sering terlihat di perairan laut dangkal seperti Stellwagen Bank pada musim panas untuk mencari makan. Sayangnya, aktivitas itu dapat menempatkan mereka di jalur perahu besar dan jaring ikan —dua ancaman utama yang dihadapi paus bungkuk di alam liar, kata Wiley. Salah satu ancaman itu kemungkinan menjadi penyebab kematian paus bungkuk tersebut di Stellwagen Bank.
Baca Juga: Kisah Seorang Pria yang Berhasil Selamat dari Gigitan Hiu Putih Besar
Salah satu ahli biologi di tempat kejadian di Stellwagen melihat pola seperti sidik jari di bagian sirip ekor dari paus bungkuk yang mati itu. Ia kemudian mengidentifikasi paus bungkuk sebagai anak paus yang beru berumur 1 tahun dari induk paus bernama Venom.
Mengingat bahwa usia paus yang mati itu masih muda, kemungkinan anak paus itu menjadi korban dari semacam interaksi manusia, kata Wiley. Namun, pada saat para peneliti tiba, tubuh paus itu telah dikunyah dengan sangat buruk oleh kawanan hiu sehingga tidak mungkin untuk menemukan indikasi yang jelas mengenai penyebab apa yang telah membunuhnya.
Baca Juga: Ini Alasan Paus Bungkuk Mencaplok Manusia tapi Tak Bisa Menelannya
Para peneliti tahu bahwa oemandangan anak paus yang mati itu tentu adalah sesuatu yang muram. Namun mereka juga sadar bahwa hiruk-pikuk pesta makan berikutnya adalah pemandangan yang sangat tidak biasa, dan kesempatan langka untuk melihat hiu-hiu putih besar di atas air.
Tim penelti kemudian mengambil kesempatan tersebut untuk merekam dan menandai lima hiu yang berpesta itu dengan sensor akustik khusus, yang akan membantu para ilmuwan NOAA melacak pergerakan dan perilaku para predator misterius itu saat mereka berlayar di sekitar Stellwagen. Bahkan juga melacak pergerakan hiu-hiu itu saat mereka ke bagian selatan bumi pada periode musim dingin.
Kawanan hiu putih itu tidak menyantap habis semua bagian tubuh paus bungkuk tersebut. Menurut para peneliti, sisa bangkai paus bungkuk itu akan menjadi makanan hewan laut lainnya.
"Begitu hiu-hiu itu menggerogoti lemak paus tersebut, bangkai itu akan mengapung dan jatuh secara negatif," kata Wiley. "Air terjun paus dapat memberi makan ratusan hewan selama bertahun-tahun yang akan datang."
Baca Juga: Anubis, Julukan Fosil Paus Purba Mesir yang Bisa Berjalan di Darat
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR