Setiap Minggu malam para anggota klub, yang umumnya pejabat dan pengusaha kaya, menyaksikan konser musik yang digelar oleh korps militer di Harmonie.
Gedung perkumpulan sosialita warga Batavia itu bercat putih. Beranda utama berhias sederet pilar tuskan. Pilar-pilar itu menopang tulisan bercat hitam “HARMONIE” dalam bingkai dinding segitiga. Keempat sisinya berjajar pintu-pintu berkisi dengan teras terbuka yang dibatasi oleh pagar besi mentereng. Lereng atapnya yang memiliki dua kemiringan—gaya mansard—mencitrakan pengaruh arsitektur Prancis yang kuat.
Gedung Harmonie diresmikan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles pada 18 Januari 1815 yang bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Ratu Charlotte dari Inggris.
Baca Juga: Meleburnya Budaya Indonesia dan Prancis Melalui Dagelan Bernama Farce
Raffles tinggal di kawasan Rijswijk juga, tak jauh dari Harmonie. Konon, saat meresmikan gedung ini dia membuka pintu utamanya. Kemudian dia melemparkan anak kunci ke kanal sembari berujar bahwa pintu perkumpulan sosialita ini harus selalu terbuka. Tampaknya, ungkapan tadi merupakan harapannya untuk Harmonie yang selalu di hati warga kota.
Raffles memang dikenang karena telah meresmikan Harmonie. Namun, dia bukanlah pemrakarsa bangunan yang kental gaya Prancis ini.
Sejatinya, pemrakarsa gedung perkumpulan elite ini adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ditunjuk oleh Raja Prancis Napoleon Buonaparte, Herman William Daendels. Meski berkuasa sangat singkat pada 1808-1810, Daendels telah memindahkan pusat kota Batavia ke daerah selatan, Weltevreden, sebuah kawasan yang dianggap lebih sehat.
Baca Juga: Gemerlap Para Nyonya Sosialita di Batavia Zaman VOC
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Silvita Agmasari |
KOMENTAR