Daendels membangun sebuah perkumpulan sosialita baru untuk menggantikan gedung serupa yang kumuh di kawasan Pintu Besar Selatan. Dia pun membongkar tembok kota yang mengelilingi Batavia, juga kastil megahnya.
Sebagian batu bata hasil bongkaran tembok kota Batavia telah digunakan untuk membangun Harmonie, berdasar rancangan seorang mayor zeni, J.C. Schultze.
Baca Juga: Di Balik Mausoleum Cinta untuk Sang Filantrop Tionghoa di Batavia
Peran Raffles tidak sekadar meresmikan Harmonie secara seremonial. Sebagai seorang yang gandrung dengan eksotika timur, dia membangun sebuah ruang di gedung tersebut untuk menyimpan dan memajang koleksi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG), sebuah perkumpulan warga Batavia untuk kesenian dan ilmu pengetahuan. Perkumpulan ini berdiri pada 1778, dan menjadi perkumpulan ilmu pengetahuan tertua di Asia Tenggara.
Koleksi Bataviaasch Genootschap berada di Harmonie hingga 1868. Sebuah gedung baru yang lebih luas di Koningsplein West—kini Jalan Merdeka Barat—telah siap digunakan sebagai tempat memajang aneka koleksi naskah dan barang pusaka nusantara lainnnya. Kelak, kita menyebutnya sebagai Museum Nasional.
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Silvita Agmasari |
KOMENTAR