Misi untuk menempatkan manusia di Planet Merah menarik minat sekitar 200.000 pendaftar, dan kini telah terpilih lebih dari 1.000 orang di antaranya untuk menjalani tes selanjutnya yang bakal menentukan 24 calon manusia pertama penghuni Mars.
Misi ini merupakan misi sekali jalan. 24 orang yang rencananya mulai diberangkatkan pada 2024 itu tidak akan kembali ke Bumi karena biaya untuk perjalanan ulang-alik sangat mahal. Jarak dari Bumi ke Mars sendiri ditempuh dalam waktu enam bulan.
Sebanyak 1.058 kandidat yang tersaring seleksi tahap pertama berasal dari 140 negara seluruh bagian dunia. Yang teratas saat ini adalah asal Amerika Serikat yaitu 297 orang, setelahnya 75 orang dari Kanada, dan 62 orang dari India—negara Asia yang terbanyak menyumbang relawan.
"Tantangan dari 200 ribu kandidat adalah memilah mana yang kami rasa memiliki fisik dan mental yang sesuai untuk menjadi duta manusia di Mars dari orang-orang yang tidak menganggap ini sebagai hal serius," kata co-founder Bas Lansdorp seperti dikutip kantor berita Reuters.
Mereka sekarang harus menjalani tes ketat, termasuk simulasi kehidupan di Mars dan bertahan di isolasi, ungkap dia.
Proyek dari perusahaan Mars One ini dirancang tahun 2011 oleh dua pria Belanda dengan tujuan membangun kehidupan manusia permanen di Mars pada 2025. Mars One mengatakan para calon peserta memenuhi kriteria utama yaitu "semangat kuat, mampu menilai situasi dan mengambil keputusan, bisa bekerja sama, bebas penyakit dan bebas narkotika serta fasih berbahasa Inggris."
Perusahaan juga berharap bisa mendapatkan pendanaan proyek dari para investor dan hak siar dokumenter televisi yang menayangkan rangkaian ujian hingga seleksi akhir calon. Mereka akan membuat program televisi yang diharapkan bisa menghasilkan cukup uang untuk membiayai rencana futuristik tersebut.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR