Sales menjelaskan bahwa halo materi gelap dari galaksi kerdil memiliki massa setidaknya 10 kali lebih kecil dari Bima Sakti, dan skala ukurannya sama. UDG, bagaimanapun, melanggar aturan ini dan menunjukkan ekstensi radial yang sebanding dengan galaksi yang jauh lebih besar.
"Salah satu teori populer untuk menjelaskan hal ini adalah bahwa UDG adalah 'Bima Sakti yang gagal', yang berarti mereka ditakdirkan untuk menjadi galaksi seperti Bima Sakti, tetapi entah bagaimana gagal membentuk bintang," kata Jose A. Benavides mahasiswa pascasarjana Institute of Theoretical and Experimental Astronomy in Argentina yang juga penulis pertama studi tersebut.
Pada penelitian ini, para astronom melakukan simulasi yang disebut TNG50 dan berhasil memprediksi UDG dengan karakteristik yang mirip dengan UDG yang diamati. Kedua, para astronom menemukan beberapa UDG langka yang apdam dan tidak memiliki mekanisme pembentukan.
Baca Juga: Gawat, Salah Satu Lengan Galaksi Bima Sakti Mengalami Patah!
"Menggunakan TNG50 sebagai 'mesin waktu' untuk melihat bagaimana UDG sampai ke tempat mereka berada (saat ini), kami menemukan objek-objek ini adalah satelit beberapa miliar tahun sebelumnya tetapi dikeluarkan ke orbit yang sangat elips dan terlihat terisolasi hari ini," katanya.
Para peneliti juga melaporkan bahwa menurut simulasi mereka, UDG yang dipadamkan biasanya dapat mencapai 25 persen dari populasi galaksi yang sangat menyebar. Namun, dalam pengamatan, persentase ini jauh lebih kecil.
"Ini berarti banyak galaksi kerdil yang bersembunyi di kegelapan mungkin tetap tidak terdeteksi oleh teleskop kami," kata Sales.
Baca Juga: Astronom Menemukan Struktur Besar Baru nan Misterius di Galaksi Kita
Source | : | UC Riverside News,Nature Astronomy |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR