Nationalgeographic.co.id—Penemuan sisa-sisa jenazah manusia kembali didapat dari situs Istana Wolseong, Gyeongju, Korea Selatan. Ini merupakan kali kedua kalinya jejak yang diduga sebagai praktik pengorbanan manusia ditemukan di sana.
Dilansir dari The Korea Times, Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju mengungkapkan temuan kali ini meliputi sisa-sisa jenazah seorang wanita berusia 20 tahunan dari abad ke-empat, kalung, gelang, mangkuk dan tulang binatang.
Sebelumnya, pada 2017 ditemukan sisa-sisa jenazah dari seorang pria dan wanita berusia sekitar 50 tahun. Kemudian pada bulan April ditemukan tulang belulang sekitar 50 sentimeter dari penemuan sebelumnya.
Temuan-temuan ini merupakan kasus pertama di Korea yang diidentifikasi sebagai kemungkinan adanya praktik pengorbanan manusia, dibunuh dalam proses pembangunan istana antara awal abad ke-empat dan awal abad ke-lima selama periode awal dinasti Silla.
Penggalian di area istana ini dimulai pada Desember 2014. Pada tahun 1985 dan 1990 sekitar 20 set sisa-sisa jenazah ditemukan dalam jarak sekitar 10 meter dari situs. Namun, karena keterbatasan bukti mereka tidak diidentifikasikan sebagai hasil praktik pengorbanan manusia.
“Tiga jenazah dimakamkan di bagian yang dibangun sebelum tembok utama benteng,” ujar Jang Gi-myung, seorang peneliti di Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju dalam konferensi pers online.
“Berdasarkan fakta bahwa mereka berada dekat pintu masuk utama bersama dengan tulang belulang hewan yang dipilih, seolah-olah melindungi dinding, kita dapat berasumsi bahwa mereka dikubur sebagai bagian dari ritual untuk konstruksi arsitektur yang aman,” jelasnya.
Jang Gi-myung menambahkan pembuatan tembok dilakukan dalam empat tahap. Namun, jenazah dikubur tepat setelah meratakan tanah dan sebelum rangka konstruksi dipasang.
Baca Juga: Mengapa Orang Korea Selatan Bersemangat dalam Berbahasa Indonesia?
Peneliti lainnya dari institut yang sama, Kim Hun-suk, menuturkan penelitian lebih lanjut dapat membantu untuk mengetahui lebih rinci proses pemakaman. Namun, belum cukup bahan untuk menunjukkan bagaimana manusia dikuburkan di sana.
“Namun, tampaknya manusia-manusia itu dimakamkan setelah meninggal, berdasarkan fakta tidak ada tanda-tanda perlawanan dan posisi tubuh berbaring menghadap ke langit dalam posisi lurus,” kata Kim Hun-suk.
Diperkirakan tinggi temuan baru ini 135 sentimeter, berdasarkan ukuran tulangnya. Hal ini mendukung fakta bahwa sisa-sisa jenazah yang ditemukan milik seorang wanita. Selain itu, nampaknya sosok ini termasuk dalam kelas sosial yang lebih rendah. Terlihat dari tanda-tanda gizi buruk pada giginya. Total tiga jenazah yang ditemukan semuanya menujukkan tanda-tanda kekurangan gizi.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, selain tulang belulang, ditemukan juga kalung dan gelang yang menjadi pembeda temuan kali ini dengan yang sebelumnya. Pihak Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju mengungkapkan mangkuk yang ditemukan berada di bagian bahu sisa-sisa jenazah, benda ini penting untuk memperkirakan waktu. Dari berbagai data berbeda dan perkiraan peneliti, mangkuk ini memiliki kesamaan dengan mangkuk lain yang berasal dari pertengahan abad ke-empat.
Lebih dalam tentang situs Istana Wolseong, tempat ini masuk dalam Gyeongju Historic Area, salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Dikutip dari laman resmi Korea Tourism Organization, meski kemegahan istana saat ini tidak terlihat, konon kawasan ini dulunya dipenuhi dengan bangunan kekaisaran.
Wilayah Wolseong memiliki lemari es yang terbuat dari batu bernama Seokbinggo, arena panahan, lapangan berkuda dan taman bermain tradisional. Situs Istana Wolseong disebut juga dengan nama Half Moon Fortress. Nama benteng ini sesuai namanya, secara harfiah berarti ‘bentuk bulan sabit di atas bukit’.
Baca Juga: Ketika Perang Dingin Memecah Korea Menjadi Dua
Source | : | Korea Times,Korea Tourism Organization |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR