Dua mumi yang usianya diperkirakan lebih dari seribu tahun ditemukan di pemakaman kuno pra-Inca di pinggiran kota Lima, Peru, 24 Oktober 2013 lalu.
”Ini adalah salah satu penemuan paling penting selama lebih dari tiga dekade penggalian, apalagi kedua mumi tersebut ditemukan dalam kondisi utuh,” kata arkeolog Gladys Paz di kaki makam Huaca Pucllana, sebuah kompleks religius kuno di lingkungan Miraflores.
Puluhan wartawan memadati situs makam Huaca Pucllana tersebut untuk melihat sekilas kedua mumi yang ditemukan itu.
Tanda-tanda awal penemuan makam kuno tersebut lima hari lalu, tetapi proses penggalian mumi dari seorang dewasa dan seorang anak tersebut memerlukan waktu.
Samudra Pasifik dan gedung-gedung di Lima bisa terlihat dari Huaca—sebuah kata Quechua untuk situs keagamaan yang tingginya menjulang lebih dari 20 meter.
Paz menjelaskan tentang mumi seorang anak bahwa kuburannya ditemukan utuh, lengkap dengan pernak-pernik persembahan dan kurban. Ini adalah temuan ketiga yang utuh di antara lebih dari 70 makam yang telah digali sejak 1981, ketika para peneliti mulai bekerja di Huaca Pucllana. Huaca Pucllana adalah sebuah kuil berbentuk piramida yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar antara tahun AD (anno Domini) 100 dan 600.
Pada 2010, para arkeolog menemukan makam seorang perempuan yang dikubur dengan empat anaknya. Pada 2008, ditemukan mumi seorang gadis berusia 13 tahun.
Dua mumi terbaru belum dibuka di tempat mereka ditemukan. Mereka akan dibawa ke laboratorium dalam empat hingga enam bulan ke depan untuk menentukan umur dan jenis kelamin masing-masing. Di makam, peneliti juga menemukan tujuh bejana dengan desain kucing yang digunakan untuk minum ramuan teh, 12 kantong kain, dan puing-puing tiga patung marmut.
Direktur proyek penggalian mumi, Isabel Flores, mengatakan, para arkeolog baru menggali 40 persen dari Huaca Pucllana yang dibangun selama masa pra-Hispanik Wari.
Ada sekitar 350 huaca di wilayah Lima, tersebar di antara gedung-gedung dan rumah-rumah. Hal itu mengisyaratkan peradaban pra-Hispanik di kota Lima.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR