Ilmuwan menemukan bahwa gel yang dilengkapi dengan zat anti-retroviral bisa mencegah infeksi virus sejenis HIV pada monyet. Gel inovatif itu berprospek untuk digunakan pada manusia guna mencegah infeksi HIV.
Seperti diberitakan New York Times, Rabu (12/3), gel itu memiliki kelebihan karena bisa mencegah individu terinfeksi HIV hingga 3 jam setelah hubungan seksual yang tidak aman. Gel ini bermanfaat misalnya bagi para korban perkosaan.
Ilmuwan melakukan ujicoba dengan 12 monyet. Sejumlah 6 monyet diberi gel ini setelah tindakan menginfeksinya dengan HIV sementara yang lain tidak. Ilmuwan menemukan bahwa infeksi memang bisa ditekan pada monyet yang diberi gel.
Gel yang diberikan pada monyet mengandung ralteglavir, jenis anti-retroviral yang telah digunakan untuk menangani pasien dengan HIV disetujui penggunaannya oleh Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Hasil penelitian mengungkap, pada monyet yang diberi gel 3 jam setelah kontak dengan HIV, hanya 5 dari 6 individu yang terinfeksi. Pada grup lain, semuanya terinfeksi. Dalam eksperimen berbeda dengan 3 individu monyet yang diberi gel 30 menit sebelum kontak dengan HIV, hanya 1 terinfeksi.
Walid Heneine dari Centers for Disease Control and Prevention yang memimpin studi mengatakan, ia tidak tahu mengapa masih ada yang terinfeksi. "Kami bertanya-tanya bagaimana 2 individu bisa terinfeksi, tapi kami tak akan bisa menemukan alasannya."
Meski demikian, Robert M. Grant, pakar AIDS dari University of California, mengatakan bahwa hasil studi ini mengagumkan dan seharusnya mendorong peneliti untuk segera mengujikannya pada manusia. Namun, ia mengatakan, ada tantangan etis untuk melakukannya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR