Banyak perempuan yang terobsesi memiliki tubuh kurus dan kencang seperti model pakaian dalam Victoria's Secret. Hal ini ternyata menimbulkan citra tubuh yang buruk pada kaum perempuan, bahwa tubuh yang ideal adalah yang langsing.
Kini, studi terbaru yang akan dipresentasikan pada bulan Mei di konferensi tahunan International Communication Association, Seattle, menemukan bahwa wanita muda yang menghabiskan banyak waktu di Facebook cenderung berpikiran negatif soal tubuh mereka.
"Perhatian yang dicurahkan para mahasiswi pada atribut fisiknya bisa lebih berbahaya jika didapatkan dari Facebook, ketimbang dari media tradisional. Dampak posting -an gambar-gambar perempuan bertubuh langsing di Facebook menjadi lebih kuat karena para perempuan itu adalah teman-teman mereka sendiri, bukan selebriti," papar Yusuf Kalyango, peneliti yang juga profesor bidang jurnalistik di Universitas Ohio.
Kalyango menambahkan, menjadikan wanita sebagai objek di dunia online, dan perbandingan sosial yang terjadi, bisa mengembangkan rasa malu terhadap citra tubuh.
Kalyango dan peneliti lain dari Universitas Lowa dan Universitas Strathclyde di Skotlandia melakukan survey kepada 881 mahasiswa perempuan di Midwest mengenai kaitan Facebook dengan citra tubuh. Responden juga ditanya mengenai kebiasaan olahraga dan pola makannya.
Hasil survey menunjukkan, semakin banyak responden yang khawatir dengan penampilan fisik mereka, dan merasa lebih buruk setelah melihat foto teman-teman mereka di Facebook. Mereka yang pada dasarnya memiliki citra tubuh yang rendah adalah yang paling terpengaruh oleh Facebook.
"Untuk wanita yang ingin langsing, waktu yang mereka habiskan di Facebook memprediksikan perhatian yang lebih besar terhadap penampilan fisik dan perasaan negatif," demikian salah satu kesimpulan pada studi tersebut.
Penelitian lain mengenai hubungan antara gangguan makan dengan Facebook pernah dilakukan terhadap 103 mahasiswi, dan diterbitkan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, dan Social Networking pada 2013. Terlihat, gadis-gadis yang menghabiskan kebanyakan waktunya habis untuk aktivitas berfoto-foto di Facebook cenderung menanamkan citra tubuh yang ideal dalam diri, yaitu yang kurus. Mereka tidak puas dengan berat badan, dan selalu terpacu untuk menjadi kurus.
Claire Mysko, seorang ahli citra tubuh yang mengawasi program Proud2Bme di National Association Eating Disorder, menyarankan penggunanya untuk berhati-hati terhadap setiap pengaruh yang ditimbulkan oleh jejaring sosial. Media sosial justru harus menjadi alat positif yang memberikan edukasi, informasi, dan sosialisasi kepada masyarakat luas.
“Masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak, adalah kelompok usia yang rentan terhadap pengaruh Facebook. Gangguan makan yang terjadi di Amerika pada sebagian remaja wanita sebagian besar dipicu obsesi yang berlebih akan tubuh kurus seperti supermodel di Facebook,” jelas Claire Mysko.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR