Dia menambahkan bahwa seorang rabi terkenal pernah berkata seseorang dapat disebut kaya ketika memiliki toilet dalam rumahnya. Pihak otoritas menjelaskan temuan tulang binatang dari septic tank dapat menjelaskan gaya hidup, pola makan orang, termasuk penyakit kuno yang ada pada zaman itu.
Toilet ini sendiri diperkirakan berasal dari abad ketujuh SM. Dilansir dari Haaretz, proses penggalian masih belum selesai, Yaakov Billig dan tim memperkirakan luas toilet sekitar 1,5 meter kali 2 meter.
Terkait dengan kursi toilet, para arkeolog belum yakin apakah diukir dari batuan dasar yang sama atau menggunakan batu yang lebih halus. Yaakov Billig menjelaskan batu kapur pada toilet ini lebih berkualitas daripada batu kapur yang tersedia untuk penduduk setempat.
“Batu alam di Armon Hanatziv lebih mengandung kapur dan lebih halus,” ungkapnya.
Baca Juga: Anting Yunani Kuno Ditemukan di Situs Arkeologi Yerusalem
Bilik toilet sendiri tidak menampilkan simbol monarki apapun, tetapi ditemukan sekitar 30 sampai 40 mangkuk. Yaakov Billig menduga-duga fungsi dari mangkuk ini sebagai wadah untuk penyegar ruangan, minyak aromatik atau dupa. Apa pun yang digunakan supaya pemanfaatan fasilitias ini menjadi lebih mudah.
Lebih lanjut, pada bagian septic tank selain tulang binatang ditemukan juga pecahan tembikar. Karena septic tank tidak dapat dikosongkan secara alami, maka pada akhirnya akan terisi penuh. Diduga pemilik dari fasilitas ini mempunyai budak yang akan membersihkannya secara berkala.
Sebelumnya, para arkeolog telah menemukan beberapa toilet di Yerusalem. Melansir Smithsonian Magazine, toilet pernah ditemukan di sebuah bangunan yang dikenal sebagai House of Ahiel. Pada tahun 2016 lalu, para ahli mempublikasikan penemuan toilet di kota kuno Tel Lachish, di bagian barat daya Yerusalem.
Mereka menduga, mungkin pasukan Israel kuno memasang toilet sebagai cara untuk menodai sebuah kuil pagan dengan sengaja. Namun, interpretasi ini menjadi perdebatan banyak pihak.
Toilet modern dengan flush ditemukan pada tahun 1596 dan dipergunakan secara luas pada abad ke-19. Sebelum penemuan itu, sebagian besar toilet yang digunakan merupakan pispot atau lubang sederhana di tanah.
Pada tahun 2016, Nature melaporkan beberapa orang Mesopotamia memiliki toilet sederhana sejak milenium keempat SM. Sekitar 1.000 tahun kemudian, orang Minoa yang kaya mengembangkan sistem yang menggunakan air untuk mencuci limbah dari toilet mereka ke sistem saluran pembuangan. Sedangkan di Yunani dan Roma kuno, jamban umum berupa kursi yang terhubung dengan sistem drainase.
Peninggalan fasilitas langka dan mewah pada zamannya itu ada di dalam reruntuhan istana. Penemuan toilet terbaru di Yerusalem ini mungkin merupakan bilik toilet dari periode Kuil Pertama atau First Temple, yang digali di kawasan pejalan kaki Armon Hanatziv.
Baca Juga: 125 Kerangka Tanpa Kepala, Bukti Kebrutalan Raja Alexander Yannai?
Source | : | Associated Press,Haaretz,Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR