Dua ilmuwan Amerika Serikat, Eric Betzig (54) dan William E Moerner (61), dan satu ilmuwan Jerman, Stefan W Hell (52), meraih penghargaan Nobel Kimia 2014 atas kiprah mengembangkan metode untuk menaikkan resolusi mikroskop optik sehingga mampu melihat molekul di dalam sel hidup.
Batasan yang ditetapkan ahli mikroskop Ernst Abbe pada 1873, mikroskop optik bisa melihat benda berukuran lebih kecil dari 200 nanometer (1 per 200 miliarmeter).
Namun ketiga ilmuwan tersebut menerobos batasan sehingga peneliti bisa melihat objek di ranah nanometer atau nanoskopi.
Mikroskop elektron memang bisa melihat objek yang lebih kecil, tetapi tidak bisa digunakan pada benda hidup, seperti sel makhluk hidup.
Dengan temuan ini, peneliti sekarang bisa mengamati aktivitas sel-sel makhluk hidup di tingkat molekul penyusun sel.
Mereka dapat melihat bagaimana molekul-molekul protein membentuk sinaps-sinaps yang menghubungkan dua sel saraf di otak.
Teknologi nanoskopi ini juga dapat melacak protein yang berperan dalam penyakit Parkinson, Alzheimer, dan Huntington. Peneliti pun dapat mengikuti pergerakan molekul-molekul protein dalam sel telur yang membelah diri untuk membentuk embrio.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR