Menteri Koordinator Kemaritiman diminta menyinergikan empat kementerian yang dinilai berkaitan erat dengan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan guna mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
"Pengalaman Menko Maritim Indroyono Soesilo yang panjang di birokrasi dan kelautan harus menjadi modal besar untuk menyinergikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian ESDM," kata Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Muhammad Riza Damanik di Jakarta, Minggu (26/10/2014) malam.
Riza mengharapkan proses sinergi itu dapat dilakukan tidak dalam rangka saling meniadakan tetapi justru dalam rangka saling memperkuat.
Ia mencontohkan Kementerian ESDM dinilai bukan untuk memperluas tambang yang merusak laut dan mengusir nelayan, tetapi dalam rangka menemukan energi terbarukan yang bersumber dari pasang surut, arus laut, angin, atau matahari.
Begitu juga dengan Kementerian Pariwisata, ujar dia, harus dapat bersinergi dengan kegiatan nelayan tradisional dan masyarakat lokal serta jangan lagi dikuasai pihak asing.
Kementerian Perhubungan di bawah Kemenko Maritim, katanya, harus mampu mempercepat konektivitas logistik nasional.
"KKP tugasnya menjadi lebih khusus untuk pengelolaan pulau kecil dan peningkatan kesejahteraan nelayan dan diversifikasi pangan kelautan," katanya.
Sebagai lembaga baru, ujar dia, Kemenko Maritim harus memiliki struktur kelembagaan yang simpel, kepemimpinan yang kuat, serta prioritas program yang membumi.
Presiden Joko Widodo memenuhi janjinya dalam rangka membentuk Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dengan menarik direktur dari lembaga Organisasi Pertanian dan Pangan (PBB), Indroyono Soesilo.
"Indroyono Soesilo adalah doktor yang kaya pengalaman bidang kelautan," kata Joko Widodo saat mengumumkan susunan kabinet di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.
Menurut Presiden Jokowi, dirinya menarik Indroyono dari posisinya sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur FAO, yang merupakan lembaga resmi PBB yang berkedudukan di Roma, Italia.
Presiden juga mengungkapkan bahwa dirinya meminta Indroyono Soesilo guna mengawal potensi maritim di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan Indonesia bisa menjadi Poros Maritim Dunia yang merupakan salah satu program andalan Presiden Joko Widodo saat kampanye Pemilihan Umum 2014.
"Saya kira dengan potensi yang ada, sangat memungkinkan (Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia)," kata Indroyono Soesilo.
Indroyono menyadari bahwa dalam isi pidato Presiden Joko Widodo setelah inagurasi atau pelantikannya di Gedung MPR/DPR/DPD pada 20 Oktober 2014, Presiden menekankan pentingnya pembangunan kemaritiman.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR