Australia, Senin (29/12/2014), ikut dalam pencarian pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 yang hilang di atas Laut Jawa dengan 162 orang di dalamnya pada Minggu kemarin.
Angkatan Pertahanan Australia mengatakan, sebuah pesat AP-3C Orion milik Royal Australian Air Force (RAAF) lepas landas dari kota Darwin di Australia utara pada Senin pagi untuk bergabung dengan operasi pencarian itu, yang berpusat di Laut Jawa. Marsekal Mark Binskin, kepala Angkata Udara Australia, mengatakan pesawat Orion itu akan membantu pencarian pesawat AirAsia itu, yang hilang dalam cuaca buruk dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura.
"Pesawat AP-3C Orion milik RAAF itu punya kemampuan yang terbukti dalam misi pencarian dan penyelamatan dan membawa radar pencarian maritim yang dilengkapi dengan infra-merah dan sensor elektro-optik guna mendukung kemampuan pengamatan visual yang disediakan oleh para awaknya yang sangat terlatih," katanya.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, telah berjanji untuk membantu Indonesia dalam mencari pesawar AirAsia itu. Abbott telah menelepon Presiden Joko Widodo pada hari Minggu untuk menawarkan bantuan. Abbott mengatakan kepada Joko Widodo bahwa Australia akan melakukan "apa pun yang kami sebagai manusia bisa untuk membantu," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Australia sendiri tengah memimpin pencarian sebuah pesawat hilang yang lain, yaitu pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370, yang hilang pada Maret lalu dengan 239 orang di dalamnya dan diyakini telah jatuh di Samudera Hindia yang terpencil jauh di lepas pantai barat Australia. Sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa pesawat itu telah ditemukan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR