Ambio tidak seperti lampu pijar biasanya, lampu ini mengambil sumber cahayanya dari bakteri biologis yang dapat berpendar.
Penemu lampu Ambio, Teresa van Dongen, menggunakan bakteri yang terdapat pada tentakel gurita sebagai sumber cahaya. Ketika terkena oksigen, mikroorganisme tersebut akan memancarkan warna biru lembut yang terpancar seperti lampu malam organik.
Desainer asal Belanda ini sebenarnya menciptakan Ambio sebagai tugas akhir di Akademi Desain Eindhoven. Dalam tugas akhirnya tersebut, Van Dongen menemukan bahwa bakteri photobacterium dapat bercahaya dalam waktu yang lama.
“Selama photobacterium terpapar oksigen, ia akan tetap bercahaya dalam waktu yang lama. Ini berbeda dengan alga yang hanya memancarkan sinarnya setiap 30 menit,” ujar Van Dongen.
Van Dongen menjelaskan, untuk menciptakan bakteri yang konsisten pencahayaannya, ia harus membuat pergerakan di dalam lampu Ambio. Ia kemudian bereksperimen dengan membuat lampu bergerak lewat pantulan. Hal ini membuat bakteri akan terus bergerak hingga 20 menit.
Bakteri yang terdapat pada lampu Ambio hanya dapat hidup selama beberapa hari. Van Dongen pun kini sedang bekerja dengan para pakar biologi untuk memperpanjang masa hidup bakteri serta meningkatkan intensitas cahayanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR