Tim peneliti Australia, yang bekerja sama dengan ahli bedah saraf, mengatakan sistem itu jauh lebih cepat dan lebih murah daripada teknik manufaktur sekarang.
Seringkali sebagian tengkorak penderita cedera kepala harus dibuang. Potongan-potongan pengganti standar untuk tengkorak itu sering mencakup penggunaan titanium, dan bisa sampai berminggu-minggu untuk membuat implan dengan biaya ribuan dolar.
Peneliti biomedis pada University of Sydney sedang menguji pengganti tulang jenis baru dengan menggunakan mesin pencetak tiga dimensi atau printer 3D.
Dr. Philip Boughton mempelopori teknik itu, dan mengatakan teknik tersebut dapat membantu pasien penderita cedera serius. Ia menjelaskan, "Cedera itu bisa akibat apa saja, mulai dari kecelakaan sepeda motor sampai, seperti terjadi pada salah seorang pasien pertama kami, yang berjalan ke baling-baling yang berputar. Sangat sulit menyelamatkan tulang tengkorak, terutama apabila cedera benturan itu sangat parah."
Dengan menggunakan CT scan pasien, printer 3D menghasilkan lempengan bagian tengkorak yang hilang.
Berdasar itu, dibuat cetakan yang sesuai, menggunakan bahan yang disebut semen tulang. Biayanya ratusan dolar dan siap dalam beberapa hari.
Peneliti Jeremy Kwarcinski mengatakan implan itu sangat pas.
"Kami menggunakan gambar 3D ini untuk menentukan dengan tepat bentuk dan ukuran bagian tulang yang hilang. Jadi, kami menangani pasien penderita cedera kepala yang kehilangan tulang tengkorak mulai dari seukuran uang logam sampai sekitar 40 persen," ujar Jeremy.
Tim University of Sydney itu percaya ada kemungkinan metode pencetakan 3D itu memproduksi implan hidung dan pipi, serta tulang leher maupun bagian-bagian lain tubuh yang bisa membantu pemulihan korban akibat kecelakaan dan benturan di Australia dan di mana saja.
Penulis | : | |
Editor | : | Puri |
KOMENTAR