Memanen Air Hujan, Menyiasati Ketersediaan Air Bersih
Kamis, 12 Februari 2015 | 10:30 WIB
Dalam banyak hal, air hujan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Ada istilah rain harvesting alias memanen air hujan. Sejatinya ini bukan metode baru, tapi cara ini dianggap sebagai solusi praktis menyiasati ketersediaan air bersih di rumah.
Paling tidak ada empat alasan kenapa kita memanen air hujan:
Meningkatnya kebutuhan air bersih yang tidak diimbangi dengan pemanafaatan air secara bijak mengakibatkan naiknya pengambilan air tanah. Kebiasaan ini, tentu saja lama-kelamaan akan mengurangi cadangan air tanah. Dengan memanen air hujan, paling tidak penggunaan air tanah bisa dibatasi.
Keberadaan air dari sumber air, seperti danau, sungai, dan air tanah sangat fluktuatif. Mengumpulkan serta menampung air hujan bisa menjadi solusi saat kualitas air permukaan (air danau atau air sungai) rendah selama musim hujan.
Sumber air biasanya terletak jauh dari rumah atau komunitas pemakai. Mengumpulkan dan menyimpan air di dekat rumah akan meningkatkan akses terhadap sumber air. Diharapkan juga, hal ini bisa berdampak positif pada kesehatan serta memperkuat rasa kepemilikan dan kesadaran pemakai terhadap sumber air alternatif.
Sumber air, seperti air sungai atau mata air rentan tercemar oleh kegiatan industri maupun limbah kegiatan manusia. Misalnya, masuknya mineral arsenik, garam, atau fluoride. Sementara kualitas air hujan secara umum, relatif baik.
Meski demikian, memanen air hujan bukan tanpa halangan. Ada potensi bakteri atau serangga yang masuk dan berkembang biak di tangki penyimpanan air. Akibatnya kualitas air bisa terganggu.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Ilmuwan Menemukan Karang Terbesar di Dunia dengan Ukuran 34 Meter
KOMENTAR