Keamanan pangan saat ini masih jadi tantangan dihadapi masyarakat dunia dalam hal keamanan pangan. Bakteri, virus, parasit, bahan kimia yang ada dalam makanan bisa menyebabkan 200 penyakit.
"Perubahaan iklim yang berdampak pada produksi makanan, kontaminasi biologi, dan lingkungan harus menjadi perhatian," kata Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO untuk kawasan Asia Tenggara di Jakarta, Rabu (1/4).
Masyarakat kawasan Asia Tenggara, kata dia, juga harus mewaspadai penyakit yang penyebarannya melalui makanan, kekebalan antimikrobial melalui rantai makanan. "Ancaman ini perlu dikendalikan sesegara mungkin," katanya.
Karena itu, kata dia, negara perlu menerapkan kebijakan keamanan pangan yang komprehensif diikuti strategi pengaturan yang kuat.
"Perangkat kebijakan itu diterapkan dalam seluruh rantai makanan. Ini membutuhkan sumber daya manusia terlatih, penyebaran informasi dan pemberdayaan konsumen," katanya.
Kebijakan keamanan pangan memerlukan pendekatan multisektoral apalagi menimbang banyak pihak yang terlibat sejak sumber makanan diproduksi hingga tersaji di piring.
"Pendekatan preventif dengan meningkatkan keamanan mutu pangan melalui pola pertanian dan peternakan yang hanya menggunakan bahan kimia dan obat sesuai keperluan," katanya
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR