Dinosaurus dengan julukan “Romeo dan Juliet” berhasil diidentifikasi di Gurun Gobi, Mongolia. Mengapa diberi julukan layaknya pasangan yang diperkenalkan Shakespeare? Jawabannya karena peneliti mengetahui jenis kelamin kedua binatang purba ini.
“Penentuan jenis kelamin pada dinosaurus sungguh sulit,” ujar Scott Persons. Menurutnya anatomi yang menjelaskan jenis kelamin jarang terawetkan.
Persons membandingkan sisa-sisa dinosaurus mirip burung dengan anatomi burung modern. Hasilnya, peneliti menemukan bukti bahwa bulu yang dimiliki dinosaurus tidak diberfungsi untuk terbang.
Teori Persons, mengungkap, bulu yang dimiliki dinosaurus digunakan untuk memikat lawan jenisnya. Seperti yang terjadi pada burung merak dan kalkun. Lebih lanjut, peneliti mendapati bahwa ukuran salah satu dinosaurus lebih besar. Perbedaan ini semakin menjelaskan jenis kelamin dari dinosaurus.
“Meski kami mendapati dinosaurus ini sama-sama ovipar dengan ukuran dan usia nyaris sama, mereka berlainan jenis kelamin. Romeo untuk dinosaurus jantan yang lebih besar dengan tulang ekor khas,” kata Persons. Sementara Juliet, si dinosaurus betina memiliki tulang ekor lebih pendek.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR