"Namun pada dasarnya, bila tanah memiliki kadar air di atas 5% mereka akan menggali terowongan," kata Prof Goldman.
Dalam bagian kedua dari percobaan, tim peniliti ingin mengawasi perilaku setiap semut individu.
Peneliti Daria Monaenkova berhasil merekam semut-semut saat mereka menggali tabung transparan diisi dengan manik-manik kaca dengan ukuran yang berbeda yang dianggap tanah oleh para serangga itu.
!break!Sangat kreatif
Percobaan yang sangat visual ini menunjukkan bahwa semut memiliki dua metode penggalian berbeda.
Dengan manik-manik kasar, mereka akan mencengkram satu partikel dan bergerak mundur sambil menyeret partikel tersebut.
Namun dengan manik-manik yang lebih kecil –yang terasa seperti tanah halus- semut mencengkram dan menggumpalkan beberapa butiran, sambil bersandar pada sisi terowongan menggunakan kaki mereka.
Mereka kemudian membawa gumpalan "tanah" itu dan kembali ke atas.
Goldman mengatakan ia sangat terkejut dengan kreativitas semut-semut ini yang membuat gumpalan –semua dengan ukuran yang sama– seperti bola salju, dengan menggunakan lengan depan mereka, rahang dan bahkan antena mereka.
"Sangat mengejutkan melihat bagaimana mereka sangat ahli menggali," katanya.
Dia menambahkan bahwa penelitian ini dapat membantu dalam desain robot pencarian dan penyelamatan agar mampu bekerja dalam regu besar, dan mampu memanipulasi lingkungan tidak stabil di sekitar mereka, seperti bangunan runtuh.
"Ketika kita ingin mengirim kelompok robot di lingkungan alam, masalahnya adalah mereka sering berbentur satu dengan lainnya sehingga menghambat proses," kata Goldman.
"Jadi (serangga ini menunjukkan) bagaimana sebuah regu besar dapat bekerja dalam keadaan sempit dan bahkan merancang struktur dari bahan lepas," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR