Sarah Woodfin sama sekali tak menyangka akan menjadi orang pertama yang bertemu dengan kelinci langka ini. Untuk mendapatkan hasil menggembirakan ini, Sarah melakukan ekspedisi selama tiga bulan lamanya. Menyusuri hutan Vietnam, memasang kamera pengintai, dan mengamati dengan jeli.
“Saya dan tim harus bekerja keras, hingga hasilnya dapat bertemu dengan kelinci ini,” pungkas Sarah. Sementara peneliti kelinci dari University of Eart Anglia (UEA) Diana Bell mengungkap, inilah dokumentasi pertama kelinci jenis ini sejak tahun 1999 silam.
Menurut Sarah, kelinci yang kembali ditemukannya ini memiliki postur tubuh baik. “Ukuran tubuhnya lebih besar dari yang dibayangkan,” ungkapnya.
Sarah pun mengukur hingga mendokumentasikan sang kelinci dan barulah dilepaskan.
“Tindakan dokumentasi sangatlah penting sehingga kami daat mengetahui dan meneliti lebih lanjut spesies ini. Bahkan jika diperlukan tindakan konservasi dapat dilakukan berkat dokumentasi ini,” jelas Sarah.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR