Tikus modok hidung bintang adalah makhluk kecil yang tinggal di liang kotor dan gelap. Hewan ini juga dapat berenang—tidak ada tikus mondok lain bisa berenang. Tapi yang paling membedakannya dengan tikus mondok lain adalah bentuk hidung khas, yang lebih mirip anemon laut dan menghasilkan suara sengau.
Hidung tikus mondok hidung bintang terdiri dari dua puluh dua tentakel kecil. Tentakel ini mengandung sekitar 25.000 sensor sentuh dan 100.000 serabut saraf. Hal ini membuat hidung hewan tersebut beberapa kali lebih sensitif dari tangan manusia. Tidak heran Tikus mondok hidung bintang dikatakan memiliki kemampuan sentuhan terbaik di antara semua hewan.
Hewan ini rata-rata berukuran 132-230mm, 48-99mm, dengan berat berkisar 40-85g. Habitat tikus modok hidung bintang yaitu di daerah kota, pinggiran kota, rawa-rawa, danau, kubangan, sungai, hutan,semak-semak, atau padang rumput.
Sebagai satu-satunya jenis tikus mondok yang dapat berenang, mereka mencari makan di air, dan di terowongan tikus mondok biasa. Mereka berenang dengan menggunakan cakar depan yang dapat diperbesar sebagai dayung. Terowongan berdiameter sekitar 3cm dan kedalaman berkisar dari 3 sampai 60 cm. Ekor mereka menebal di musim dingin untuk penyimpanan lemak.
Hewan ini aktif sepanjang tahun, baik siang dan malam. Mereka lebih aktif di atas tanah dibanding jenis tikus mondok lainnya, meskipun, tetap saja aktivitas di atas tanah lebih sering dilakukan pada malam hari. Mereka sering terlihat hidup berkelompok serta lebih menyukai daerah yang lembab dan basah.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR