Champagne, minuman legendaris beralkohol ringan dari Prancis, serta ladang anggur Burgundy, mendapat status "Warisan Dunia" dari badan budaya PBB, Unesco.
Unesco menetapkan, ladang-ladang anggur, gudang penyimpanan dan kedai-kedai penjualan di Avenue de Champagne, Epernay, kawasan Champagne, Prancis, tempat minuman champagne atau sampanye diproduksi dan diperjual-belikan, memiliki nilai budaya yang tinggi.
Champagne merupakan satu dari 11 tempat yang mendapat status Warisan Budaya dalam pertemuan Unesco di Bonn, Jerman, Sabtu (04/07).
Status warisan budaya dunia akan membuat tempat-tempat itu mendapatkan perlindungan khusus.
Dalam penetapannya Unesco menyebutkan, industri minuman di Champagne merupakan suatu kegiatan rumahan sangat khusus yang kemudian menjadi perusahaan agro industri.
Perkebunan anggur di Burgundy, Prancis, yang memproduksi anggur Burgundy juga ditetapkan mendapat status yang sama.
Tempat-tempat lain yang mendapat status warisan budaya dunia adalah antara lain, Kebun Raya Singapura, Benteng dan Taman Hevsel Diyarbakir Turki, rumah-rumah gua troglotit di Maymand di Iran, kawasan Susa, IRan, gunung Burkhan Khaldun di Mongolia, kawasan Tusi, Cina, kawasan bersejarah Baekje (Korea).
Sebuah warisan budaya dunia, kota kuno Palmyra di Suriah, jatuh ke tangan gerilyawan ISIS, selain peninggalan kuno tak ternilai di beberapa kota tua di Irak. Ini menimbulkan pertanyaan: sejauh mana status warisan dunia Unesco bisa menyelamatkan situs purba itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR