Masih ingat kisah sejarah serbuan pasukan Kubilai Khan ke Singasari yang selalu diajarkan dalam pelajaran sejarah di sekolah menengah?
Sekitar 20.000 tentara Mongol dikirim oleh Kubilai Khan untuk menemukan dan menggantung raja Jawa. Sebab serbuan adalah karena sebelumnya raja Singasari, Kertanegara, tidak mau membayar upeti dan malah melecehkan Mongol dengan mengecap wajah utusannya dengan besi panas.
Pasukan Kubilai Khan datang saat Singasari sudah dikuasai oleh Jayakatwang, pembunuh Kertanegara. Raden Wijaya, pendiri Majapahit, bekerjasama dengan Kubilai Khan untuk membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil, Wijaya memukul mundur Kubilai Khan, mendirikan Majapahit.
Lama jejak sejarah Kubilai Khan tak ditemukan. Baru-baru ini, tim arkeolog Jepang berhasil menemukan bangkai kapal karam milik pasukan penguasa Mongol itu.
Temuan itu menunjukkan bahwa Kubilai Khan ternyata tak hanya menyerbu Jawa saja. Cucu dari penguasa terkenal Genghis Khan itu juga melancarkan serangan untuk menakhlukkan Jepang pada tahun 1274 dan 1281, sekitar satu dekade sebelum menyerang Singasari.
Ada dua kapal yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menakhlukkan Jepang. Masing-masing diduga berisi sekitar 4.000 prajurit. Kapal-kapal itu karam di lautan karena badai, atau yang disebut dalam bahasa Jepang sebagai "kamikaze".
Kapal pertama telah ditemukan pada tahun 2011 lalu. Kapal kali ini merupakan yang kedua dan tim arkeolog percaya masih ada kapal-kapal dari misi lain.
"Kami telah berhasil mengonfirmasi bahwa dua kapal itu berasal dari upaya invasi Mongolia, dan penelitian lebih lanjut kami percaya akan membuahkan hasil penemuan kapal-kapal lainnya," kata Yoshifumi Ikeda, profesor arkeologi University of Ryukyus kepada IFLScience, Senin (7/7).
Kapal yang ditemukan kali ini diperkirakan memiliki panjang 20 meter dan lebar sekitar 6-8 meter, sedikit lebih kecil daripada kapal yang ditemukan sebelumnya. Kapal terkubur sedimen pada kedalaman 15 meter di situs arkeologi perairan Takashima Kozaki, 200 meter dari pantai.
Keramik China serta benda-benda berbahan perunggu menjadi artefak lain yang ditemukan bersama kapal karam tersebut. Rangka kapal belum ditemukan, dipercaya berada di dasar laut.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR