Menurut pengamatan para astronom masa lalu, aneka macam bintang dan planet tampak di langit malam Bumi sepanjang tahun. Mereka berpikir, hal ini terjadi karena bintang dan Matahari mengedari Bumi. Sesudah teori ini diragukan (sesudah zaman Copernicus) tetap sulitlah membuktikan bahwa Bumi sendiri bergerak.
Pada tahun 1838, astronom Jerman Friedrich Bessel, dengan teleskopnya, menunjukkan bahwa beberapa bintang bergeser dalam posisinya terhadap bintang lain, suatu bukti bahwa bintang itu lebih dekat Bumi daripada bintang lain di latar belakang dan bahwa Bumi sendiri bergerak.
Ekliptika
Karena Bumi mengorbit Matahari, suatu garis penglihatan dari Bumi menembus Matahari menunjuk bagian langit yang berbeda-beda setiap bulan. Selagi Bumi bergerak dari B1 ke B2, Matahari tampak bergerak dari M1 ke M2. Orang tak dapat melihat bintang di balik Matahari yang cerah, tetapi dapat melihat ke arah sebaliknya di waktu malam. Rasi yang tampak pada bulan Juli akan berada di balik Matahari pada bulan Desember.
Dua belas rasi bintang berada di bidang datar yang tamak diarungi Matahari. Bidang yang disebut ekliptika ini sebenarnya bidang datar orbit Bumi.
Paralaks
Selagi Bumi bergerak di antariksa, posisi bintang yang dekat tampak bergeser dalam posisinya terhadap latar belakang bintang yang sangat jauh. Efek ini disebut paralaks. Itu terjadi kalau seseorang mengmati jarinya sendiri dan benda lebih jauh sambil menggoyang-goyangkan kepala ke kanan dan ke kiri. Makin dekat bintang itu dengan Bumi, makin besar paralaksnya. Bintang pada ekliptika Bumi tampak bergerak bolak-balik; bintang yang berposisi tegak lurus terhadap ekliptika tampak membuat lingkaran bundar; dan bintang di antaranya membuat lingkaran lonjong.
Cahaya Bintang yang Miring
Seperti hujan yang jatuh ke tanah, cahaya dari sebuah bintang membutuhkan waktu untuk mencapai Bumi. Selagi cahaya berjalan, Bumi menuju di antariksa secepat 105.000 kilometer per jam. Bayangkan tetes air hujan di luar jendela kereta api. Kalau kereta apinya sedang berhenti, air hujan tampak jatuh lurus ke bawah. Tetapi, kalau kereta api sedang melaju, jatuhnya air hujan tampak miring. Cahaya bintang pun tampak miring ke Bumi selagi Bumi melaju; efek ini disebut aberasi cahaya bintang. Karena efek ini, bintang tampak bergeser dari posisi sesungguhnya dalam setahun. Astronom Inggris, James Bradley menemukan bukti gerak Bumi ini pada tahun 1728, walaupun beberapa astronom baru yakin 110 tahun kemudian
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR