Kelompok teater boneka asal Yogyakarta, Papermoon Puppet Theater dan teater independen—sekaligus teater boneka—asal Berlin, Jerman, Retrofuturisten akan mementaskan sebuah teater boneka bertajuk “Senlima: Perjalanan Tanpa Batas” di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM pada 1 Oktober 2015. Pertunjukkan ini merupakan bagian dari Jerman Fest yang diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesia.
Salam rilis persnya, Goethe menuliskan bahwa dua kelompok ini bersama-sama mengembangkan sebuah produksi yang berfokus pada tema "perbatasan". Dalam beberapa tahapan pertukaran di Jerman dan Indonesia, kedua kelompok mengevaluasi negeri asal masing-masing, membahas mengenai politik, agama, dan menyelami lebih dalam mengenai tradisi teater lainnya.
Kedua kelompok mengadakan pendekatan pada topik "perbatasan" sebagai fenomena budaya, linguistik, geografis, keagamaan, dan ideologi. Sampai pada titik mana perbatasan menjadi kabur, lalu bagaimana cara membentuk batasan baru, di manakah tempat orang-orang memperjuangkan perbatasan, juga pertanyaan mengenai mengapa, bagaimana dan di mana saat perbatasan menentukan jati diri.
Papermoon Puppet Theater baru saja menuntaskan pentas mereka dalam Discover Indonesia: UK National Tour pada 15-31 Agustus 2015, termasuk pentas di Edinburgh Fringe Festival. Dalam tour tersebut, mereka mementaskan sebuah karya lawas berjudul “Mwathirika”. Yang menakjubkan, di tanggal yang sama dengan pementasan di Britania Raya (15 Agustus), mereka juga melakukan pementasan di The Museum of Art Kochi, Jepang, membawakan karya baru berjudul “Hide and Seek”.
Masih dari rilis persnya, disebutkan bahwa “Senlima” juga akan dipentaskan di Jakarta, Jerman, serta festival internasional lainnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR