"Waktu saya ke Italia, saya lihat gelato buatan GROM beda dari gelato lain, makanya saya tertarik untuk buka di Indonesia," kata perwakilan GROM Indonesia, Cathleen Purwana.
Gelato adalah es krim yang rendah lemak. Gelato umumnya mengandung susu, kacang, dan kuning telur. Namun gelato di GROM tak semua memiliki kandungan ini. Hal ini dilakukan agar pengunjung yang memiliki masalah kesehatan dapat tetap menikmati gelato.
"Kita punya gelato yang tak mengandung susu, ada yang tanpa kuning telur, ada yang tanpa kacang, ini agar pengunjung yang seharusnya tidak boleh makan gelato bisa tetap menikmati gelato di GROM ya," jelas Cathleen.
Pengunjung dapat menikmati berbagai pilihan gelato dengan beragam kombinasinya. Sebut saja beberapa rasa mendasar seperti cokelat dan vanila hingga beragam kombinasi topping, seperti nocciola, gelato dengan topping kacang hazel. Ada juga stracciatella yang menjadi salah satu menu populer di GROM. Stracciatella adalah gelato dengan topping choco chips dari daerah Teyuna di Kolumbia.
Saat KompasTravel mencoba menu ini, tekstur gelato vanila terasa sangat lembut dan ringan, manisnya tidak berlebihan dan tidak membuat enek. Choco chip dicampurkan ke gelato secara merata. Di setiap sendok, choco chip yang bentuknya tak rata selalu ada. Banyaknya choco chip dalam gelato tidak membuat rasa gelato terlalu manis.
Selain gelato, ada juga beragam pilihan sorbets rasa buah. Untuk sorbets tersedia rasa lemon, mangga, dan stroberi. Ketiganya didominasi rasa asam. Sorbets ini teksturnya lebih seperti salju atau serbuk es dalam freezer kulkas. KompasTravel mencoba merasakan sorbets lemon. Rasanya sangat asam dan segar. Seperti sedang memakan air lemon.
Pengunjung juga dapat mencoba menu granita yang memiliki tekstur seperti sorbets hanya kandungannya didominasi oleh buah. Benar-benar terasa seperti memakan buah dalam bentuk es. Granita stroberi misalnya sangat terasa stroberinya. Sisik-sisik stroberi yang sering terasa dalam jus stroberi juga ada dalam granita, karena bahannya memang dibuat dari buah asli.
Cathleen menjelaskan setiap menu yang berkaitan dengan buah akan berubah-ubah mengikuti musim. Ini karena bahan dasar yang digunakan di GROM diambil langsung dari Mura Mura, perkebunan milik GROM di Kota Asti, Italia. Setiap musim, akan ada tumbuhan berbeda yang ditanam. "Kita mengikuti buah yang lagi musim ya, ini untuk menjamin kualitas, makanya menu yang ada sekarang ya menu untuk September," terang Cathleen.
Jika penasaran pengunjung dapat langsung mencoba ragam varian menu GROM di Pacific Place Mall, Jakarta. Harga yang ditawarkan berkisar dari Rp 48.000 hingga Rp 85.000 tergantung ukuran. Cathleen menjamin gelatonya akan membuat pengunjung bahagia. "Kita hanya mau pengunjung tersenyum saat memakannya," tutupnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR