Keluarga dan juga Michael Jackson sendiri mengakui, ia mengalami vitiligo, suatu kondisi yang mengakibatkan terjadinya depigmentasi atau menghilangnya pigmen di sebagian kulit. Hilangnya pigmen mengakibatkan timbulnya bercak-bercak putih di tubuh.
Satu dari sekitar 250 orang yang mengalami kondisi ini pertama kali melihat tanda-tanda awal di tubuhnya ada usia di antara 10 sampai 30 tahun. Sekitar 30% penyandang vitiligo juga mendapatkannya akibat diturunkan oleh keluarga, yang juga terjadi pada Jackson.
Selain itu, Jackson juga disebut-sebut mengalami lupus erythematosus sistemik, yang juga mengakibatkan hilangnya pigmen kulit.
Pada 1993 di acara Oprah, Ia mengakui bahwa, “Saat orang membuat cerita bahwa saya tak ingin seperti apa adanya, itu adalah menyakitkan. Bagi saya ini adalah masalah. Saya tak bisa mengendalikannya. Bagaimana dengan jutaan orang yang duduk berjemur dan menjadi kelam, atau menjadi lain dari pada apa adanya. Tak ada yang berkomentar tentang hal tersebut.”
Selanjutnya, berdasarkan permintaan Jackson, kondisi kesehatannya diumumkan ke publik oleh ahli dermatologinya, dokter Arnold Klein yang menyatakan bahwa hal ini dialami Jackson sejak 1984. Ia juga mengumumkan bahwa Jackson mengalami lupus erythematosus, namun dalam keadaan pemulihan.
Namun melihat bahwa Jackson melakukan operasi terhadap alis, bulu mata, bibir, dan hidung, tentu saja mendatangkan tudingan bahwa ia memang sengaja memutihkan kulitnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR