Gejala stroke paling umum adalah kelemahan mendadak atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki, dan paling sering memengaruhi satu bagian sisi tubuh saja.!break!
5. MRSA
MRSA yang merupakan singkatan dari methicillin resistan staphylococcus aureus, adalah bakteri yang kebal antibiotik
Di masyarakat, banyak orang membawa bakteri ini, dan kebanyakan infeksi MRSA menyerang kulit. Namun di rumah sakit dan fasilitas medis, MRSA menyebabka infeksi darah yang mengancam jiwa, pneumonia dan infeksi di lokasi bedah.
Gejala MRSA di masyarakat adalah munculnya benjolan pada kulit, merah, bengkak, nyeri, dan hangat ketika di sentuh, penuh nanah dan sering disertai demam.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi MRSA adalah dengan uji laboratorium.
6. Kolera
Kolera adalah infeksi usus akut yang disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi bakteri vibrio cholera.
Penyakit ini sangat mematikan dan dapat membunuh dalam hitungan jam. Masa inkubasi singkat, mulai kurang dari satu sampai lima hari.
Mereka yang diserang oleh infeksi ini mengalami diare berair yang dengan cepat mengakibatkan dehidrasi parah dan kematian jika pengobatan tak dilakukan dengan cepat. Sekitar 80 persen kasus dapat diobati dengan sukses dengan mengonsumsi oralit.
7. Enterovirus D68
Setiap tahun, jutaan anak-anak terkena enterovirus yang dapat menyebabkan batuk, bersin, dan demam. Pada tahun 2014, enterovirus yang paling sering menginfeksi anak-anak adalah EV-D68, menurut CDC.
Bayi, anak-anak, dan remaja memiliki resiko lebih besar terkena enterovirus. Mereka yang memiliki asma beresiko lebih besar terkenaEV-D68.
Virus ini menyebar melalui air liur penderita, dan sekresi pernapasan lainnya ketika seseorang batuk atau bersin. Permukaan isi rumah juga bisa menjadi pemicu.
Gejala dapat bervariasi, dari yang ringan, termasuk demam, pilek, bersin, batuk dan nyeri otot parah. Dalam kasus yang lebih serius bisa menyebabkan mengi dan kesulitan bernapas parah, yang akhirnya menyebabkan kematian.
8. Wabah pes
Dikenal dengan nama “Maut Hitam”, selama abad keempat belas wabah pes telah menyebabkan sekitar 50 juta kasus kematian.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR