Tetapi, ketika obat ini dipakai pada dosis tinggi, efek negatif amphetamin langsung muncul. Orang tersebut akan sulit tidur dan makan. Gangguan kesehatan pun muncul, walau itu merupakan akibat dari tidak makan dan tidur.
"Pada dosis tinggi, obat ini bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, stroke, psikosis, dan kekerasan," kata Hart.
Walau captagon dikabarkan bisa membuat seseorang merasa tidak sakit, tapi hal itu dibantah oleh Rawson. "Obat ini bukanlah antinyeri ajaib," katanya.
Ia menjelaskan, ketidakmampuan merasakan sakit merupakan efek samping dari stimulan yang kuat. "Saat kita sangat terstimulasi dan sangat fokus, kita cenderung tidak bereaksi pada sakit," katanya.
Captagon juga tidak mungkin membuat seseorang menjadi tentara super. "Percayalah, kalau obat ini bisa membuat seseorang jadi tentara super, maka tentara Amerika sudah memakainya," kata Rawson.
Meski begitu, ada kemungkinan orang yang memakai obat ini akan merasa dirinya memeliki kemampuan lebih. Namun menurut Rawson biasanya dialami oleh orang yang tidak punya pengalaman dengan obat lain.
"Jika seseorang pernah memakai obat atau bahkan minum alkohol, maka saat minum captagon ia akan merasa efeknya jauh lebih lemah," katanya.
Mengenai militan ISIS, Rawson menduga obat yang dipakai bukanlah captagon. "Sejauh yang saya tahu, tidak ada yang memproduksi obat itu. Kecurigaan saya adalah amphetamin yang dijual dengan nama captagon," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR