Beberapa waktu lalu, salah satu kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump melontarkan pernyataan bahwa kaum Muslim sebaiknya dilarang masuk ke Negeri Paman Sam.
Trump beralasan orang-orang Islam mendorong kebencian terhadap Amerika. Menurutnya, sampai wakil-wakil pemerintah memahami gejala sosial ini maka komunitas Muslim tidak dibolehkan masuk ke AS.
Trump mengemukakan usul ini beberapa hari setelah penembakan di San Bernardino, California, oleh pasangan Muslim yang menewaskan 14 orang.
Pernyataan kontroversialnya itu membuat Donald Trump menuai berbagai kritik dan kecaman karena dinilai diskriminatif.
Berbagai tokoh dari kalangan politik, selebriti hingga pimpinan perusahaan teknologi pun menanggapi wacana tersebut.
Baru-baru ini, CEO Google Sundar Pichai mengunggah sebuah tulisan dengan judul "Jangan Biarkan Ketakutan Mengalahkan Moral Kita" ke blog Medium. Pichai memang tak mencatut nama Trump secara terang-terangan, tapi Ia memberikan referensi yang jelas ke arah kontroversi itu.!break!
Dilansir dari Kompas Tekno, Pichai mengatakan bahwa keterbukaan pikiran, toleransi, serta penerimaan warga terhadap warga baru adalah salah satu kekuatan terbesar Amerika, sekaligus karakter khasnya. Bukan suatu kebetulan bahwa Amerika sejak dulu hingga saat ini merupakan negara imigran.
"Rasanya begitu menyedihkan melihat wacana intoleran yang ramai diberitakan, yaitu pernyataan yang menganggap negeri kita akan jadi lebih baik bila tidak ada suara, ide serta kontribusi kelompok tertentu berdasarkan asal atau agama mereka," ungkapnya.
Sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg telah menanggapi pernyataan Donald Trump. Ia menyatakan niatnya untuk tetap mendukung Muslim dan berjanji memperjuangkan hak mereka.
"Setelah serangan di Paris dan kebencian yang muncul pekan ini, saya hanya bisa membayangkan ketakutan yang dialami kaum Muslim. Sebagai seorang Yahudi, orangtua saya mengajari untuk berdiri menghadapi serangan di kelompok mana pun," ujar Zuckerberg seperti dikutip dari Kompas Tekno.
"Kita jangan sampai kehilangan harapan. Asalkan terus bersama dan mau melihat kebaikan orang lain, kita bisa membuat dunia ini jadi lebih baik bagi siapa pun," pungkasnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR