"Meskipun kita sudah tahu bahwa kafein meningkatkan kecepatan gerakan mata cepat, kami ingin menyelidiki lebih lanjut bagaimana tepatnya kafein meningkatkan pemrosesan visual dan memfasilitasi deteksi rangsangan visual bergerak dengan menguji ketajaman visual yang dinamis," kata rekan penulis Beatríz Redondo dari Departemen Optik Universitas Granada.
Dua puluh satu konsumen rendah kafein berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada dua hari terpisah, setengah dari peserta penelitian menelan kapsul kafein (4mg/kg) sementara separuh lainnya menelan kapsul plasebo. Menggunakan tes berbasis komputer yang dirancang dan divalidasi di University of Waterloo, keterampilan ketajaman visual dinamis setiap peserta diukur sebelum dan 60 menit setelah konsumsi kafein.
Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat yang bertindak sebagai antagonis reseptor adenosin. Ada sejumlah besar penelitian yang menggambarkan bahwa konsumsi kafein dapat mengubah perilaku manusia. Hasilnya setuju dengan banyak penelitian yang membuktikan bahwa kafein meningkatkan kewaspadaan dan perasaan terjaga juga energi.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang telah menelan kapsul kafein menunjukkan akurasi yang lebih besar secara signifikan dan kecepatan yang lebih cepat ketika mengidentifikasi rangsangan bergerak yang lebih kecil, menyimpulkan kafein secara positif memengaruhi pemrosesan stimulus dan pengambilan keputusan peserta. Kecepatan gerakan mata juga sensitivitas kontras, yang terlibat dalam kinerja ketajaman visual yang dinamis, serta sensitif terhadap asupan kafein.
Baca Juga: Minum Kopi dan Teh Turunkan Risiko Strok? Inilah Penjelasannya
"Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi kafein sebenarnya dapat membantu fungsi visual seseorang dengan meningkatkan kewaspadaan dan perasaan terjaga," kata Dalton.
"Hal ini terutama berlaku untuk tugas sehari-hari yang kritis, seperti mengemudi, mengendarai sepeda, atau berolahraga, yang mengharuskan kita memperhatikan informasi terperinci dalam objek bergerak saat membuat keputusan." tambahnya.
Studi efek konsumsi kafein pada ketajaman visual dinamis ini ditulis bersama oleh Dalton dari School of Optometry & Vision Science dari Waterloo, dan Redondo dari Universitas Granada, Raimundo Jiménez, Rubén Molina juga Jesús Vera.
Baca Juga: Gelaran 'Reconnect': Melacak Jejak Riwayat Kopi Sepanjang Jalur Rempah
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR