Seekor hiu putih raksasa mati stelah tiga hari hidup di sebuah akuarium di Jepang. Hingga ini penyebab kematian si hiu yang terjadi pada Selasa (5/1) masih diselidiki oleh pihak Okinawa Churaumi Aquarium.
Hiu sepanjang 3,5 m itu secara kebetulan terperangkap jaring di barat daya Jepang. Itu kemudian ditempatkan di akuarium yang oleh banyak pihak disebut bukan tempat yang layak untuk si hiu. Kita tahu, hiu merupakan spesies yang agresif yang terus menerus bergerak untuk mendapatkan oksigen dan mempertahankan suhu tubuh.
Jason Baker, wakil presiden People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) Asia mengkritisi cara penyelamatan hiu ini yang disebutnya dengan “kejam dan salah”. “Penyebab kematiannya jelas. Hiu tidak pernah mati seperti ini,” ujar Baker.
Peneliti akuarium, Keiichi Sato, mengatakan bahwa akuarium itu sesuai dengan standar hukum Jepang dan internasional. Dan ia percaya bahwa upaya penyelamatan itu sebagai upaya berkontribusi terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan—alih-alih niat membunuh.
“Banyak pengunjung yang meminta kami untuk menghadirkan pertunjukan hiu putih besar," ujar Sato dalam sebuah wawancara telepon dengan Mashable dari Okinawa.
Sementara itu pihak akuarium telah mengumumkan kesuksesan besar pertunjukan yang melibatkan hiu itu minggu ini. Tapi setelah kematian yang tidak terduga itu, pihak akuarium segera menghentikan pertunjukan itu.
Hiu yang ditangkap itu berjenis kelamin jantan, relatif kecil, sedang berenang bersama hiu-hiu lainnya. Tapi tiba-tiba, hiu itu melemah dan jatuh ke perangkap. Beberapa upaya pemberian oksigen dalam perangkap itu gagal, dan hiu itu menolak untuk makan sejak pertama kali ditangkap.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR