Di bagian laut yang miskin akan nutrisi, pulau-pulau dapat mempertahankan ekosistem laut dengan meningkatkan plankton, hingga pada akhirnya membantu meningkatkan sumber makanan. Hal ini dipaparkan dalam jurnal yang diterbitkan di jurnal Nature Communications pekan ini.
Fitoplankton terdiri dari fotosintesis mikroorganisme, dan mereka merupakan sumber penting energi dalam ekosistem laut. Di Pasifik tengah dan barat, pulau-pulau dan terumbu karang berbentuk cincin (disebut atol) yang terkena tingkat tinggi biomassa ikan dekat pantai menghasilkan fitoplankton yang lebih tinggi, dan jumlah yang lebih besar dari organisme terumbu.
Lalu mengapa hal itu terjadi ? Pengamatan puluhan tahun menunjukkan bahwa biomassa fitoplankton di sekitar terumbu karang pulau terkadang memiliki anomali tinggi, dibandingkan dengan laut di sekitarnya, ini sering disebut dengan "Mass Effect Island." Namun, apakah ada atau tidak efeknya merupakan fenomena yang masih tetap misteri.
Untuk menguji sejauh mana Mass Effect Island melintasi Samudera Pasifik, sebuah tim yang dipimpin Jamison Gove dari Pacific Islands Fisheries Science Center mempelajari 35 terumbu karang pulau dan atol, termasuk di dalamnya barat laut dan yang paling utama Kepulauan Hawaii, Kepulauan Phoenix, Kepulauan Line, dan Amerika Samoa. Tim menggunakan citra satelit dan survei berbasis kapal untuk mengukur klorofil-a, proxy untuk biomassa fitoplankton.
Ternyata Mass Effect Island merupakan fitur yang berada di dekat 91 persen ekosistem terumbu karang. Pulau-pulau dan atol menunjukkan peningkatan jangka panjang terhadap klorofil dekat arus pantai, penggerak utama peningkatan ini adalah ukuran pulau dan jenisnya, kemiringan dasar laut, daerah karang, dan dampak manusia lokal (termasuk masukan nutrisi).
Temuan mereka juga menunjukkan bahwa Mass Effect Island dapat meningkatkan biomassa fitoplankton hingga 85,6 persen, dibandingkan dengan kondisi lautan yang normal di tempat lain. Mass Effect Island menyediakan sumber energi dan mempromosikan pertumbuhan komunitas terumbu karang dan persediaan dalam memancing. Bahkan pola migrasi antar pulau dari predator puncak laut (seperti hiu macan) tampaknya didorong oleh variasi biomassa fitoplankton.
Namun, anugerah fitoplankton bisa juga berpotensi mendorong tumbuhnya alga beracun alga (yang mematikan ikan, burung laut, dan mamalia laut) serta pertumbuhan alga yang tidak berkontribusi pada terumbu karang.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR