Perkembangan makanan untuk populasi yang terus berkembang di dunia cenderung meningkatkan emisi gas rumah kaca yang berada di ambang keselamatan, kecuali dengan lebih banyak mengurangi konsumsi daging, menurut sebuah laporan terbaru.
Sebuah perubahan yang luas menuju vegetarian dapat mengurangi emisi karbon hampir sebesar dua pertiga, menurut laporan tersebut.
Dalam tiga dekade, emisi dikaitkan dengan pertanian dan produksi makanan yang cenderung menyumbang sekitar setengah dari penyumbang karbon dunia dengan jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer.
Ketika pembangkit energi, transportasi dan bangunan sudah lama menjadi target para pemerintah, bisnis dan penggerak untuk mengurangi emisi, sering kali tidak memperhatikan dampak dari produksi makanan.
baca juga : Vegan Diet, Memangkas Risiko Kanker Prostat
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh para Imuwan dari Oxford Martin School, menemukan bahwa dengan beralih ke diet vegetarian atau bahkan hanya dengan mengurangi konsumsi daging untuk memenuhi kesehatan, dapat membantu merubah keadaan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang besar.
Dengan mengikuti pedoman kesehatan dalam konsumsi daging dapat memangkas emisi yang berhubungan dengan makanan hampir sepertiganya pada tahun 2050, menurut penemuan penelitian tersebut, sementara dengan menjadi vegetarian dapat menurunkan emisi sebesar 63%.
Keuntungan tambahan yang lebih lanjut ialah dengan mengadopsi tingkah laku veganisme akan membawa penurunan emisi karbon sebesar 70%.
Langkah-langkah seperti itu jjuga dapat menyelamatkan jiwa, menurut pendapat dari Dr. Marco Springmann, pemimpin penulis dari penelitian tersebut dalam analisisnya yang diterbitkan pula di dalam Proceedings of National Academy of Sciences .
Lebih dari 5 juta kematian prematur dapat dihindari secara global pada tahun 2050 jika pedoman kesehatan pada konsumsi daging diikuti, meningkatkan lebih dari 7 juta dengan diet vegetarian dan 8 juta pada veganisme. Jika langkah ini diikuti secara global, dapat mengurangi biaya kesehatan hingga $1 miliyar pertahun pada pertengahan abad.
baca juga : Pola Makan Vegetarian Bantu Turunkan Tekanan Darah
Jumlah ternak di dunia telah menjadi sebuah penyebab utama dalam emsi gas rumah kaca, mengingat bahwa produksi metana yang dihasilkan oleh para hewan dan lubang lumpur besar yang berada di pertenakan besar.
Banyak masyarakat yang masih bingung dengan pesan kesehatan, label makanan dan ketersediaan bahan makanan,tambah Springmann. Hal tersebut berarti bahwa banyak orang yang tidak menyadari bahaya dari konsumsi berlebihan dari daging merupakan salah satunya.
Sebagai populasi dunia yang sudah tumbuh lebih makmur, dengan peningkatan masyarakat dengan kelas menengah di daerah miskin, masyarakat cenderung untuk mengalihkan diet mereka dengan mengkonsumsi daging lebih banyak ketika mereka semakin kaya.
Pemerintah setuju pada konferensi iklim di Paris pada bulan Desember untuk menahan pemanasan global tidak lebih dari 2C pada tingkat pra-industri, dengan pencapaian target yang lebih rendah dari 1,5C. Bagaimanapun, langkah-langkah yang tepat akan diperlukan untuk memenuhi tujuan global, dan secara nasional belum sepenuhnya berhasil.
Menghubungkan kesehatan dan perubahan iklim dalam menantang kebiasaan makan kita dapat menimbulkan efek yang lebih berpengaruh daripada hanya berfokus pada setiap masalah ini saja, kata Springmann. "Dengan menggabungkan dua manfaat, Anda memiliki dampak yang lebih besar," katanya .
"Kami tidak mengharapkan semua orang untuk menjadi vegan. Namun dampak perubahan iklim dari sistem pangan akan membutuhkan lebih dari sekedar perubahan teknologi. Dengan menerapkan diet berkelanjutan dan lebih sehat dapat menjadi perhentian yang besar dalam arah yang benar."
baca juga : Vegetarian Minimalkan Risiko Kanker
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR