Planet X, atau disebut juga Planet Sembilan memicu hujan komet yang menyebabkan kepunahan massal di Bumi pada interval sekitar 27 juta tahun lalu. Demikian dugaan kuat yang disampaikan oleh profesor di Universitas Arkansas, Daniel P. Whitmire.
Kendati para astronom telah mencari Planet Sembilan selama lebih dari seabad, bukti kuat keberadaannya baru ditemukan belakangan ini ketika Konstantin Batygin dan Mike Brown, astronom Institut Teknologi California (Caltech) menyimpulkan keberadaannya berdasarkan anomali orbital yang tampak pada objek-objek di Sabuk Kuiper.
Jika kedua astronom Caltech benar, Planet Sembilan merupakan planet gas raksasa yang 10 kali lebih masif dibanding Bumi dan saat ini jaraknya bisa 1.000 kali jarak Bumi dari Matahari.
Whitmire dan rekannya, John Matese, pertama kali menerbitkan karya ilmiahnya tentang benang merah antara Planet X, dengan kepunahan massal di Bumi, dalam jurnal Nature 31 tahun silam.
Pada saat itu ada tiga teori yang diusulkan untuk menjelaskan hujan komet biasa: planet tak dikenal, keberadaan saudara bintang dari Matahari, dan osilasi vertikal Matahari karena mengorbit galaksi.
Dua gagasan terakhir kemudian dikesampingkan karena tidak konsisten dengan catatan paleontologi. Hanya teori Planet X yang tetap dianggap sebagai hipotesis yang layak, dan saat ini mendapat perhatian baru.
Hipotesis Whitemire dan Matese menyatakan bahwa Planet Sembilan mengorbit Matahari, dengan orbit miring yang berputar perlahan. Planet melintasi Sabuk Kuiper komet setiap 27 tahun sekali, membuat komet tersebar ke bagian dalam tata surya.
Komet yang terlepas dan menyebar tak hanya menghancurkan Bumi, melainkan seluruh bagian dalam tata surya. Ketika semakin dekat dengan Matahari, mereka mengurangi jumlah sinar Matahari yang mencapai Bumi.
Pada tahun 1985, pengamatan pada catatan paleontologi mendukung gagasan hujan komet yang terjadi secara teratur sejak 250 juta tahun lalu. Adapun penelitian terbaru menunjukkan bukti bahwa kejadian semacam itu terjadi sejak 500 juta tahun lalu.
Whitmire dan Matese juga menerbitkan perkiraan mereka tentang ukuran dan orbit Planet Sembilan dalam penelitian mereka sebelumnya.
Mereka meyakini bahwa planet tersebut memiliki massa sekitar 1-5 kali massa Bumi, dan jaraknya sekitar 100 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dari perkiraan Batygin dan Brown.
Whitmire mengungkapkan, “Yang paling menarik adalah kemungkinan bahwa planet yang jauh mungkin memiliki pengaruh signifikan pada evolusi kehidupan di Bumi.”
“Saya sudah menjadi bagian dari cerita ini selama 30 tahun. Jika nanti ada jawaban final, saya ingin menulis buku tentang cerita ini,” pungkas Whitmire.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR